TRIBUNNEWS.COM -Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membatalkan pembahasan masa depan Jalur Gaza setelah perang Israel dan Hamas selesai.
Pada menit-menit terakhir, Netanyahu memutuskan untuk tidak membahas \’hari berikutnya\’ dalam rapat Kabinet Perang, lapor Israel Broadcasting Corporation.
Keputusan Netanyahu datang setelah mitra koalisi sayap kanan menekannya agar Kabinet Perang membahas masa depan Jalur Gaza.
Netanyahu mengatakan masa depan Gaza setelah perang akan dibahas oleh Kabinet Politik-Keamanan, bukan Kabinet Perang.
\”Isu ini tidak akan dibahas di forum ini, melainkan di Kabinet Politik-Keamanan, minggu depan,\” kata rombongan Netanyahu.
\”Perdana Menteri telah menjelaskan, sehari setelah Hamas dihancurkan, baik Hamas maupun Fatah tidak akan berada di Jalur Gaza,\” lanjutnya.Sebaliknya dalam rapat Kabinet Perang, Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Benny Gantz, Gadi Eisenkot, dan Ron Dermer membahas negosiasi untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Sebelumnya, Netanyahu berulang kali mengatakan ia menginginkan Israel untuk mengontrol keamanan di Jalur Gaza setelah perang dan menolak Otoritas Palestina (PA) yang mengambil alih tugas memerintah Jalur Gaza setelah perang.
Pernyataan Netanyahu mengenai hal ini bertentangan dengan posisi Amerika Serikat (AS), yang menekankan lebih dari satu kali bahwa AS ingin agar PA mengendalikan Gaza setelah perang.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menghadiri rapat kabinet di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 20 Agustus 2023 (AMIR COHEN / POOL / AFP)2 Menteri Israel Tekan Netanyahu
Partai Zionisme Religius yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dan partai Kekuatan Yahudi yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir, mengumumkan penolakan mereka terhadap diskusi tersebut dengan dalih kurangnya yurisdiksi dewan, menurut laporan media Israel, Yedioth Ahronoth.
Kedua menteri tersebut, yang bukan anggota dewan militer, berulang kali mengancam akan menarik diri dari pemerintahan dan membubarkannya jika perang di Gaza dihentikan, sebelum Hamas dilenyapkan dan para tahanan Israel yang ditahan di Gaza dibebaskan.
Sebelum rapat Kabinet Perang pada Kamis (28/12/2023), Bezalel Smotrich mengumumkan partainya akan mengadakan pertemuan faksi khusus di Kirya di Tel Aviv pada pukul 21.00, sesaat sebelum jadwal dimulainya debat kabinet perang.
Namun, Netanyahu mengatakan isu itu tidak akan dibahas oleh Kabinet Perang.

Gambar yang diambil dari Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 27 Desember 2023, menunjukkan asap mengepul menyusul pemboman Israel di wilayah Palestina di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

By admin