Komite Tinggi Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina mengumumkan seorang dokter senior Palestina, Dr. Adnan Al-Bursh meninggal di penjara Ofer Israel.
Adnan Al-Bursh yang merupakan kepala ortopedi di RS Al-Shifa diketahui telah ditahan oleh IDF selama 4 bulan.
Ia ditangkap paksa saat bertugas di RS Al-Awada di Gaza utara pada Januari 2024, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurut informasi yang diperoleh urusan sipil Palestina, Adnan Al-Bursh meninggal di penjara Ofer pada 19 April 2024, dikutip dari Al Mayadeen.
Namun hingga saat ini, jenazah Al-Bursh masih ditahan oleh IDF.
Sementara itu, Al Bursh diketahui mengalami luka-luka saat berada di rumah sakit Indonesia sebelum kematiannya.
Kemudian terungkap bahwa kematian Al Bursh ternyata dibunuh akibat penyiksaan oleh IDF selama di penjara.
Kabar kematian Bursh dikonfirmasi oleh juru bicara militer Israel.
Ia mengatakan bahwa Bursh ditahan karena alasan keamanan nasional di penjara Ofer.
Namun juru bicara tersebut tidak menginformasikan penyebab kematian Bursh.
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis mengatakan dengan terungkapnya kematian Al-Bursh dan Khudair, jumlah total korban tewas petugas kesehatan di Gaza karena serangan Israel telah mencapai 496 orang.
“Pembunuhan Dr. Adnan al-Bursh di penjara Israel telah meningkatkan jumlah korban tewas di sektor kesehatan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober menjadi 496,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Ratusan warga Palestina diyakini telah ditahan oleh tentara Israel di tengah serangan mematikan di Jalur Gaza.
Namun banyak warga Palestina yang disiksa hingga tewas oleh Israel di penjara Ofer.

By admin