Beralih dari energi fosil menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bukan hal yang mudah dilakukan dan dicapai. Proyeksi Indonesia Hijau yang kerap digaungkan sejak beberapa tahun lalu sering kali masih menemui berbagai kendala di lapangan.
Kolaborasi untuk Indonesia Emas yang dicanangkan pada 2045, dan krisis iklim global pada umumnya, memang membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk kerja sama antarnegara.
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ menjadi salah satu perusahaan pemerintah federal Jerman yang bekerja sama dengan Indonesia dalam mengatasi krisis iklim global dan masalah-masalah lainnya.
DW Indonesia berbincang dengan Martin Hansen, Country Director GIZ untuk Indonesia, dan ASEAN, untuk mengetahui lebih lanjut tentang kerja sama hijau Indonesia-Jerman.
Indonesia, mitra global Jerman
Berdasarkan penugasan oleh Kementerian Federal Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), GIZ bekerja di Indonesia sejak tahun 1975 dan sejak saat itu memiliki kantor di Jakarta.
\”Konteksnya, ini adalah kerja sama antara pemerintah ke pemerintah. Jadi bukan GIZ yang memilih sebuah negara, melainkan kesepakatan antara dua negara bahwa mereka ingin bekerja sama, dalam hal ini Indonesia dan Jerman,\” kata Hansen kepada DW Indonesia saat ditemui di kantornya, Februari lalu.
\”Pemerintah Jerman dan pemerintah Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang. Kerja sama Indonesia dan GIZ adalah entitas milik pemerintah sepenuhnya.\”
Pria yang menjabat sebagai Country Director GIZ di Indonesia sejak 2019 lalu menyebut GIZ melaksanakan proyek-proyek atas nama pemerintah Jerman yang sepenuhnya dibiayai oleh Jerman. GIZ juga melaksanakan berbagai proyek atas nama Uni Eropa serta SECO (Konfederasi Swiss).
\”Pembangunan ekonomi Indonesia sekarang yang benar-benar bergerak, 5% pertumbuhan ekonomi setiap tahun. Jadi sudah menjadi negara yang sangat kuat dan kuat secara ekonomi. Ini juga yang jadi alasan di mata Kementerian Federal Jerman untuk Pengembangan Kerja Sama Ekonomi, BMZ, Indonesia dianggap sebagai mitra global saat ini.\”
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Hansen juga menyebut bahwa Indonesia menjadi satu dari 6 negara mitra global yang penting untuk diajak bekerja sama oleh pemerintah Jerman demi mengatasi tantangan global. Mengutip laman resmi GIZ, Indonesia merupakan anggota G20 dari negara-negara maju dan berkembang yang memainkan peran yang terus bertambah besar.
Mitigasi krisis iklim global: fokus kerja sama
Pada November 2021, negosiasi antarpemerintah dengan pemerintah Indonesia menyepakati konsentrasi kerja sama pembangunan pada tiga titik berat yaitu Iklim dan Energi – menuju transisi yang adil; Konservasi alam dan sumber daya alam dan perlindungan kehidupan di planet bumi – konservasi hutan dan keanekaragaman hayati; serta Pelatihan dan Pertumbuhan Berkelanjutan untuk Pekerjaan yang Layak.
Negosiasi ini pun terus diperbaharui dan disepakati oleh kedua negara. Oktober 2024 nanti, pembaharuan kesepakatan kedua negara akan berlangsung di Berlin, Jerman.
\”Saat ini fokus utamanya tentu saja krisis iklim dan lingkungan. Untuk mewujudkan target internasional soal perubahan iklim, krisis iklim, perlu bekerja sama dengan negara seperti Indonesia, mengingat sumber daya alam yang luas. Itu juga yang menjadi konteks mengapa Indonesia adalah mitra korporasi yang sangat penting bagi pemerintah Jerman.\”