Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan pihaknya menembak jatuh pesawat tak berawak atau drone Israel yang sedang menjalankan misi tempur di Lebanon selatan, Minggu (21/4/2024).
Hizbullah mengatakan, drone itu adalah Hermes 450 Israel, drone multi-muatan yang dibuat oleh Elbit Systems, produsen senjata yang berbasis di Israel.
\”Drone yang dijatuhkan di atas daerah Al Aishiyeh di Lebanon selatan melancarkan serangannya terhadap rakyat kami yang teguh,\” ungkap kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Minggu, dikutip dari Reuters.
Pertempuran lintas batas antara pasukan Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon semakin intensif dalam beberapa hari terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.
Pada Kamis (18/4/2024), Hizbullah mengumumkan kematian dua pejuangnya, setelah militer Israel mengatakan mereka telah menyerang lokasi di Lebanon selatan dan timur.
Pada Rabu (17/4/2024), 14 tentara Israel terluka dalam serangan rudal dan drone.
Hizbullah mengklaim serangan itu merupakan respons terhadap serangan sehari sebelumnya yang menurut militer Israel menewaskan dua komandannya.
Terjadi baku tembak hampir setiap hari sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.
Hizbullah mengatakan mereka bertindak untuk mendukung kelompok Palestina.
Keduanya didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris, dan negara-negara lain.
Lebih dari 330 orang tewas di Lebanon, termasuk 66 warga sipil, menurut otoritas Lebanon dan PBB.

Sementara, militer Israel mengatakan 10 tentara dan delapan warga sipil tewas di Israel.
Permusuhan juga telah membuat puluhan ribu orang dari komunitas perbatasan di Israel utara dan Lebanon selatan mengungsi.
Pada Kamis pagi, kantor media Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dua pejuang telah “syahid dalam perjalanan menuju Yerusalem” – sebuah ungkapan yang digunakan untuk merujuk pada pejuang yang terbunuh oleh tembakan Israel.

By admin