Sejumlah penerbangan di Dubai, Uni Emirat Arab, terpaksa dibatalkan dan ditunda imbas hujan lebat yang kembali menerjang kota tersebut, Kamis (2/5).
Bukan hanya aktivitas penerbangan, sekolah-sekolah dan perkantoran di UEA juga terpaksa ditutup.Daftar Negara yang Ancam dan Sudah Putus Hubungan dengan IsraelVideo dari Kota Ras Al-Khaimah memperlihatkan pohon-pohon palem bergoyang tertiup angin saat hujan deras mengguyur wilayah itu disertai kilat yang menyala-nyala.
Hujan di UEA kali ini memang tidak sedahsyat dua pekan lalu, yang sampai menutup bandara dan membanjiri jalan-jalan besar di Dubai. Kendati begitu, curah hujan saat ini cukup tinggi yakni 20 milimeter dalam 12 jam.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
CNN melaporkan hujan badai pada Kamis telah diantisipasi dengan baik oleh warga Dubai. Para pekerja terlihat membuka saluran air di jalanan sehari sebelum hujan deras turun.
Pesan-pesan peringatan juga telah disampaikan kepada warga, yang memperingatkan mereka agar tetap berada di rumah.
Seiring dengan ini, pihak berwenang meminta pekerja dan siswa untuk bekerja maupun belajar dari rumah selama dua hari yaitu pada Kamis dan Jumat.Kenapa Demo Dukung Gaza di Kampus AS Cepat Meluas Bak Tsunami?Hujan deras mengguyur Uni Emirat Arab dan Oman dua pekan lalu hingga menewaskan setidaknya 19 orang di Oman.
Ilmuwan menyebut hujan lebat itu akibat perubahan iklim. Mereka mengatakan perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya curah hujan ekstrem di kedua negara, yang biasanya terjadi selama tahun-tahun El Nino.
Hujan yang berlangsung kurang dari 24 jam tersebut merupakan curah hujan terbesar di UEA dalam 75 tahun. Dubai seiring dengan itu mengalami curah hujan yang setara dengan lebih dari satu setengah tahun.