TRIBUNNEWS.com – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai pecundang terbesar selama sembilan bulan agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Pernyataan ini disampaikan Kanaani menyusul mundurnya sejumlah menteri di kabinet perang Benjamin Netanyahu karena kegagalan Israel melawan Hamas.
Kanaani menyebut AS pecundang terbesar karena menjadi sekutu paling kuat Israel, tetapi bantuan pemerintahan Joe Biden tak cukup menyokong kekuatan militer Zionis.
\”Rezim Zionis, dengan segala kemampuan militer dan pengaruh politiknya, kalah di medan perang melawan bangsa Palestina.\”
\”Pecundang terbesar dalam pertempuran melawan rakyat Gaza, selain Israel, adalah pemerintah AS,\” katanya kepada wartawan, Minggu (9/6/2024), dalam sebuah acara media, dikutip dari Al Mayadeen.
Kanaani lantas mendesak dunia agar meminta AS bertanggung jawab karena memberikan dukungan besar terhadap Israel.
Kanaani memuji kelompok perlawanan Palestina atas pengabdian tak tergoyahkan mereka dalam mempertahankan tanah airnya.
Ia menyatakan, mendukung rakyat Palestina yang tertindas menjadi \”tanggung jawab global\”.
Diketahui, dua menteri Netanyahu, Gadi Eisenkot dan Benny Gantz, memutuskan mundur dari kabinet perang.
Atas keputusan itu, Netanyahu mendesak Gantz untuk mempertimbangkan keputusannya.
Ia mengatakan kepada Gantz, ini bukan waktunya untuk \”meninggalkan pertempuran.\”

Meski terjadi kemunduran besar dan pernyataan terang-terangan Gantz Israel gagal di Gaza, Netanyahu menekankan pemerintahannya akan terus melanjutkan serangan.
\”Kami akan melanjutkan sampai kemenangan dan tercapainya semua tujuan perang, terutama pembebasan seluruh sandera dan pemberantasan Hamas,\” tegasnya.
Media Israel Komentari Mundurnya Menteri Netanyahu
Menanggapi mundurnya menteri kabinet perang Netanyahu, media Israel ramai memberitakannya.

By admin