Gempuran Israel menewaskan sekitar 20 orang warga Palestina yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan makanan di selatan Jalur Gaza pada Kamis (25/1).
Komite Nasional Pasukan Islam yang terdiri dari milisi dan politikus melaporkan sekitar 150 orang lainnya terluka akibat serangan Israel tersebut. Mereka menyebut Israel menargetkan warga yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan.Prabowo Blak-blakan ke Media Asing Mau Bikin RI Jadi Kekuatan DuniaKoalisi tersebut pun menuduh serangan Israel itu bukti lainnya bahwa Tel Aviv telah melancarkan kejahatan perang dan genosida.
Dikutip Reuters pada Jumat (26/1), militer Israel mengaku masih menyelidiki serangan itu dan belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Sementara itu, warga Gaza mengungkap gempuran Israel selama ini yang tak pandang bulu menjadikan tidak ada tempat yang aman bagi mereka lagi di wilayah tersebut.Prabowo ke Media Asing: AS dan China Sama-sama Penting\”Tidak ada daerah yang aman, kemana lagi kami harus pergi? Hentikan perang, itu sudah cukup,\” kata seorang perempuan Palestina, di Rafah.
Tak hanya di selatan Gaza, pejabat Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan serangan udara pada Kamis malam menggempur sebuah rumah di kamp pengungsi Al Nusseirat Gaza tengah hingga menewaskan enam orang.Pilihan RedaksiKenapa AS Minta Bantuan China atasi Konflik di Laut Merah?Hamas Dituduh Pakai Senjata China sampai Iran-AS di Ambang PerangICJ Bakal Putuskan Langkah Darurat Setop Agresi Brutal Israel Hari IniSementara itu, tank-tank Israel masih menggempur Kota Khan Younis di selatan Gaza. Dua rumah sakit di wilayah itu juga masih dikepung bombardir Israel.
Israel masih terus melancarkan agresi brutalnya ke Palestina, terutama Jalur Gaza. Per Jumat, sebanyak lebih dari 25.900 warga Palestina tewas imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu.
Sebanyak 70 persen korban tewas itu merupakan anak-anak dan perempuan

By admin