Militer Israel mengklaim membunuh agen senior kelompok perlawanan Hamas, Mahmoud Muhammad Abed Haz, di Jalur Gaza Palestina.
Klaim ini muncul kala Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat tengah bertemu di Kairo untuk merundingkan upaya gencatan senjata di Jalur Gaza dalam waktu dekat.
Dalam pernyataan resmi, tentara Israel mengklaim bekerja sama dengan badan intelijen Shin Bet untuk menggempur kendaraan Abed Haz dari udara, pada Senin (4/3).Rusia Ramal Negara Eropa Ini Mungkin Akan Bernasib Sama dengan UkrainaAbed Hez dianggap berperan penting dalam penggalangan dana untuk aktivitas Hamas. Israel juga menduga dia terlibat dalam perekrutan anggota baru di Zeitoun, Kota Gaza.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Militer Israel merilis rekaman pendek tembak drone ke kendaraan saat serangan terjadi.
Dikutip Al Jazeera, selama dua pekan terakhir, militer Israel mengklaim telah menewaskan setidaknya 113 anggota Hamas di Zeitoun.
Klaim Israel ini muncul kala Tel Aviv dan Hamas disebut selangkah lagi menuju kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Delegasi Israel dan Hamas bahkan dilaporkan telah bertolak ke Kairo untuk mengupayakan kesepakatan.
Pejabat AS yang mengetahui soal perundingan menuturkan Israel sudah sepakat dengan kesepakatan gencatan senjata yang meliputi jeda pertempuran selama enam minggu di Gaza.Pilihan RedaksiIsrael Tangkap 7 Warga saat Demo Desak Netanyahu Mundur di Tel AvivHamas: Gencatan Senjata Dalam 24 Jam Asal Israel Penuhi TuntutanNego Gencatan Israel-Hamas sampai Netanyahu Desak Warga Terjun PerangKini, kata pejabat itu, bola ada ditangan Hamas terutama soal pembebasan para sandera warga Israel.
Israel masih melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober 2023. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.
Selama agresi pasukan Zionis menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
Terbaru, tentara Israel menembaki warga yang sedang antre bantuan makanan di Gaza pada pekan lalu. Imbas insiden ini, lebih dari 100 orang meninggal dan 700 lainnya mengalami luka-luka.
Hingga kini, total korban tewas akibat agresi Israel mencapai lebih dari 30.400 jiwa. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.