TRIBUNNEWS.COM -Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan proposal Israel yang mereka terima dari mediator Qatar dan Mesir tidak memenuhi tuntutan faksi Palestina, Selasa (9/4/2024) pagi.
Namun, Hamas akan mempelajari proposal tersebut, yang mereka gambarkan sebagai tuntutan Israel yang keras kepala.
Hamas akan menyampaikan tanggapannya kepada para mediator setelah mempelajari proposal tersebut.
\”Kami menolak proposal gencatan senjata Israel yang dibuat pada pembicaraan di Kairo,\” kata pejabat Hamas kepada Reuters, Senin (8/4/2024).
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan telah menetapkan tanggal untuk invasi Israel ke Rafah, tempat perlindungan terakhir Gaza bagi 1,4 juta pengungsi Palestina.
Negosiasi Hamas-Israel Belum Ada Kemajuan
Israel dan Hamas mengirim tim ke Mesir pada Minggu (7/4/2024) untuk melakukan pembicaraan yang melibatkan mediator Qatar dan Mesir serta Direktur CIA, William Burns.
Kehadiran Williams Burn menggarisbawahi meningkatnya tekanan dari sekutu utama Israel, AS, untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza dan memberikan bantuan kepada warga sipil Palestina.
Namun pejabat senior Hamas, Ali Baraka, mengatakan mereka menolak proposal terbaru Israel.
\”Kami menolak usulan terbaru Israel yang diberitahukan pihak Mesir kepada kami. Politbiro bertemu hari ini dan memutuskan hal ini,\” kata Ali Baraka kepada Reuters, Selasa.
Pejabat Hamas lainnya sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai dalam negosiasi tersebut.

“Tidak ada perubahan dalam posisi pendudukan (Israel) dan oleh karena itu, tidak ada hal baru dalam perundingan di Kairo,” kata pejabat Hamas, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.
“Belum ada kemajuan,\” lanjutnya.
Netanyahu Setuju Tukar Tahanan, tapi Israel Tetap Invasi Rafah

Israel mengatakan mereka ingin mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, namun Israel belum siap untuk mengakhiri serangan militer sebelum mereka menyerbu Rafah.
“Kami terus berupaya mencapai tujuan kami, yang pertama dan terpenting adalah pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas,” kata Netanyahu, Senin.

By admin