Pihak militer Israel mengurangi jumlah tentaranya di Gaza selatan dengan menyisakan satu brigade, Minggu (7/4/2024).
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letkol Peter Lerner, mengatakan bahwa ini merupakan tahap lain dalam upaya perang.
\”Ini adalah tahap lain dalam upaya perang,\” tuturnya dilansir BBC International.
Namun, pengurangan pasukan itu ditafsirkan sebagai tindakan taktis, bukan sebagai tanda bahwa perang akan segera berakhir.
Sementara itu, pada hari Minggu kemarin, Israel dan Hamas mengatakan telah mengirim delegasi ke Kairo untuk bergabung dalam perundingan terbaru soal gencatan senjata.
Sudah enam bulan sejak situasi Gaza memanas pada 7 Oktober 2023 silam.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas menyebut lebih dari 33 ribu penduduk Palestina–yang sebagian besar adalah masyarakat sipil–tewas akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel.
Letkol Lerner: Perang Belum Berakhir
Letkol Lerner mengatakan pasukan Israel akan dirotasi karena militer telah menyelesaikan misinya di jalur selatan Gaza, Khan Younis.
Khan Younis telah dibombardir Israel selama berbulan-bulan, dan sebagian besar kota dan sekitarnya hancur.
\”Perang belum berakhir. Perang hanya bisa berakhir ketika mereka [sandera] pulang dan ketika Hamas sudah tiada.\”
\”Ini adalah penurunan kekuatan, tetapi masih ada lebih banyak operasi yang perlu dilakukan. Rafah jelas merupakan benteng pertahanan. Kita perlu membongkar kemampuan Hamas di mana pun mereka berada,\” tuturnya.
Negosiasi Gencatan Senjata di Mesir
Kemarin, Hamas bersama Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel menggelar negosiasi perjanjian gencatan senjata Jalur Gaza di Kairo.
Selain dihadiri pimpinan Mesir, lembaga penyiaran swasta Al-Qahera News mengungkap bahwa perundingan gencatan senjata kali ini juga turut diikuti oleh Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) William Burns serta kepala Mossad Israel David Barnea.
Sama seperti negosiasi sebelumnya, perundingan putaran ini sengaja digelar untuk menyatukan pandangan berbagai pihak guna mencapai kemajuan yang besar dalam merealisasikan gencatan senjata sementara hingga pembebasan sandera atau tawanan selama Idulfitri.