Israel Lakukan Pembantaian di Rafah, Serangan Jam 3 Pagi, 100 Orang Tewas, Anak-anak Mandi Darah
Militer Israel mengatakan pada Senin (12/1/2024) dini hari kalau mereka telah melakukan “gelombang serangan” terhadap Rafah, kota di Jalur Gaza.
Rafah kini menjadi kota terpadat di kantung wilayah Palestina tersebut di mana lebih dari 1 juta pengungsi Palestina berada di kota tersebut, New York Times melaporkan.
Sekitar pukul 3 pagi waktu setempat, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengatakan melalui Telegram kalau serangan terhadap target penting (IDF menggunakan diksi target berkualitas), telah berakhir.
Gambar dan video di media sosial menunjukkan orang-orang terluka dan kerusakan bangunan.
Outlet berita melaporkan serangan mematikan terhadap dua masjid di Rafah dan mengatakan orang-orang dibawa ke Rumah Sakit Kuwait di kota tersebut.
Sekutu terpenting Israel, termasuk AS dan Inggris, telah memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak meneruskan rencana pengiriman pasukan ke Rafah.
PBB mengatakan, warga Palestina di sana kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, dan serangan darat akan berisiko memperburuk bencana yang sudah terjadi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji pada Minggu untuk menjamin “koridor aman” bagi warga Palestina ke wilayah utara Gaza sebelum rencana invasi darat, meskipun dia tidak memberikan rinciannya.
Dia berdalih Israel tidak punya pilihan selain menyelesaikan serangannya terhadap Hamas, yang dikatakannya bersembunyi di antara warga sipil di Rafah.
PBB dan kelompok-kelompok bantuan mengatakan bahwa orang-orang di Rafah, yang sebagian besar telah meninggalkan rumah mereka setidaknya sekali untuk menghindari serangan Israel sejak awal perang, tidak punya tempat lain untuk pergi.
100 Orang Terbantai
TV Al-Mamlaka melaporkan, para narasumber medis di Rafah melaporkan kalau lebih dari 100 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka.
Para korban, termasuk anak-anak dan wanita, bermandi darah karena serangan udara Israel pada Senin pagi.
Para korban tiba di rumah sakit Rafah akibat serangan udara besar-besaran Israel di kota tersebut.