Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Israel mengizinkan kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza yang saat ini mengalami krisis pangan dan air.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan langkah itu sebagai bagian dari usulan koridor laut dari Siprus.
“Pengiriman bantuan ke Gaza melalui kapal kargo bisa segera dimulai,” kata Cohen dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Tel Aviv pada Minggu (31/12/2023).
“Jika kapal (bantuan) tersebut datang dari Larnaca, itu akan mendapat persetujuan kami,” sambungnya.
Nantinya kapal kargo akan menjalani pemeriksaan keamanan terlebih dahulu di pelabuhan Larnaca di Siprus sebelum diangkut ke pantai Gaza, yang berjarak 370 km (230 mil).
Jika rencana tersebut terlaksana, maka ini akan menandai pelonggaran pertama blokade laut Israel yang diberlakukan di Gaza sejak 2007 setelah kelompok militan Palestina Hamas menguasai wilayah kantong tersebut.
Negara Pendukung Inisiatif Siprus
Sebelumnya, Inggris dan Yunani juga telah menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Siprus, dan Inggris menawarkan kapal yang dapat berlabuh mendekati pantai Gaza.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis juga mendukung rencana Siprus, yang akan melibatkan agen keamanan Israel untuk mengambil bagian dalam inspeksi Larnaca.
Israel sendiri menggambarkan koridor tersebut sebagai cara untuk mengakhiri hubungan sipilnya dengan Gaza, di mana Israel telah melancarkan serangan selama 12 minggu sebagai pembalasan atas pembunuhan dan penculikan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Hamas.
Dengan ratusan ribu warga sipil Palestina yang mengungsi dan menghadapi kekurangan kebutuhan pokok yang parah, gagasan ini mungkin juga dapat memenuhi resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 22 Desember 2023 yang menyerukan perluasan mekanisme bantuan kemanusiaan.