Sebuah laporan menyebutkan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu adalah \”orang jahat\”.
Laporan tersebut muncul di Politico yang ditulis oleh Jonathan Martin pada Minggu (4/2/2024), yang merinci bagaimana dukungan AS untuk Israel di tengah konflik dengan Hamas.
Jonathan Martin mengungkapkan bahwa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepadanya bahwa Biden \”sangat curiga\” dengan Netanyahu.
Selain itu, sumber tersebut juga mengungkap bahwa Biden menyebut Netanyahu sebagai \”orang jahat\” secara pribadi.
Martin kemudian mengklaim Biden takut Netanyahu ingin menyeret AS ke dalam perang yang lebih luas di Timur Tengah yang akan memastikan Israel menerima persenjataan Amerika dan bantuan keuangan yang konsisten.
\”Ketakutan Biden yang mendalam: bahwa Netanyahu ingin menyeret AS ke dalam perang yang lebih luas di Timur Tengah, konflik yang akan memastikan senjata Amerika terus mengalir ke wilayah tersebut, pasukan akan segera menyusul dan, dalam pusarannya, tekanan internasional terhadap Biden untuk melakukan hal tersebut.\”
\”Menyetujui gencatan senjata di Gaza dan kesulitan politik dalam negerinya pun hilang,\” tulis Martin, dikutip dari MediaIte.
Selain itu, kolom tersebut menunjukkan bahwa Biden memberi isyarat kepada aktivis pro-Palestina bahwa ia memahami keluhan mereka.
Awal pekan ini, Presiden berbicara pada Sarapan Doa Nasional di mana ia berbicara menentang kejahatan rasial dan diskriminasi terhadap orang Arab-Amerika sambil menyatakan simpatinya terhadap mereka yang \”disandera atau dibombardir atau menjadi pengungsi\”.
Gedung Putih: Presiden Tidak Mengatakan Hal Itu
Juru bicara Presiden Joe Biden, Andrew Bates membantah kabar yang ditulis oleh Martin di Politico.
Bates mengatakan, saat ini keduanya memiliki hubungan yang saling menghormati.
\”Presiden tidak mengatakan hal itu, dan dia juga tidak akan mengatakan hal itu,\” kata Bates, dikutip dari The Times of Israel.
\”Hubungan yang saling menghormati selama puluhan tahun antara kedua pemimpin tersebut di depan umum dan secara pribadi,\” lanjutnya.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, pemerintahan Biden telah mempercepat penjualan amunisi senilai ratusan juta dolar ke Israel.