Wartawan BBC menumpang kapal penjaga pantai Filipina, BRP Bagacay, yang berlayar di Laut China Selatan, pada Selasa (30/04). Tiba-tiba, sejumlah kapal China mendekati.
Kami bisa melihat kapal China yang lebih besar bergerak menghampiri dengan kecepatan tinggi.
Jaraknya cukup dekat sehingga kami dapat melihat wajah para anak buah kapal. Dua dari mereka merekam kami menggunakan kamera, begitu pula kami merekam mereka.
Kru Filipina buru-buru memasang penghalang busa kuning di samping kapal, bersiap menghadapi tabrakan. Kapal Tiongkok sontak berbelok tajam melintang haluan kapal Filipina, memaksa sang kapten kapal Filipina memperlambat laju secara mendadak. Jarak kedua kapal kurang dari lima meter.
Kami berlomba menuju Scarborough Shoal, sebuah pulau karang kecil berjarak 220 km sebelah barat pantai Filipina yang juga diklaim oleh China.
Kapal-kapal China bertekad untuk menghentikan kami. Jumlahnya mencakup 10 kapal penjaga pantai dan milisi maritim.
Kapten kapal Filipina mengandalkan kecepatan dan kemampuan manuver kapal buatan Jepangnya untuk mendahului kapal-kapal China. Alhasil, kami bisa mencapai radius 600 meter dari Scarborough Shoal – yang merupakan jarak terdekat, katanya kepada kami. Pasalnya, China baru-baru ini memasang penghalang dekat Scarborough Shoal yang terlihat jelas di bawah air.
Selagi kami mendekati pulau karang kecil itu, kapal-kapal China berada tepat di belakang kami. Bahkan, dua di antara mereka mengapit kedua sisi kapal Filipina. Pada saat itulah mereka mulai menembakkan meriam air.
Kru BBC dilarikan ke dalam kapal Filpina dan dari situ kami bisa mendengar semburan air bergemuruh di dinding logam kapal. Mereka menghancurkan tenda di buritan serta menghancurkan pagar di satu sisi.
Kapal kedua dalam konvoi kami, yang membawa perbekalan untuk nelayan Filipina, mengalami kerusakan lebih parah setelah menerima 10 serangan langsung meriam air.
Permainan kucing dan tikus di laut ini bukanlah hal baru di Laut China Selatan. Namun pertikaian ini menjadi lebih sering dan lebih serius, sejak Presiden Bongbong Marcos memberi wewenang kepada penjaga pantai untuk menantang kehadiran Tiongkok secara lebih tegas di wilayah yang disengketakan.
“Pemerintah Tiongkok selalu mengatakan ada garis merah”, kata Komodor Jay Tarriela, juru bicara penjaga pantai untuk Laut Filipina Barat, nama yang disematkan pemerintah Filipina untuk wilayah yang diklaimnya.
“Mereka bilang kami tidak bisa melewati batas 12 mil laut dari dangkalan tersebut [Scarborough Shoal]. Namun di bawah pemerintahan ini, kami telah melanggar garis merah tersebut untuk menunjukkan bahwa Tiongkok tidak menghormati hukum internasional.”

By admin