Peredaran narkoba tengah merajalela diĀ Amerika Serikat (AS) danĀ Eropa hingga menyebabkan rekor kematian akibat overdosis.
Selama dua dekade terakhir, epidemi overdosis terburuk dalam sejarah AS terjadi dengan jumlah kematian akibat overdosis obat meningkat hampir setiap tahun.
Mengutip Channel News Asia, Kamis (9/5), pemerintah AS mencatat 108 ribu orang di negara itu kehilangan nyawa karena overdosis pada 2022. Lebih dari dua per tiga jumlah tersebut meninggal karena mengonsumsi opioid sintetik terutama fentanil yang diproduksi secara ilegal. Fentanil diketahui 50 kali lebih kuat dari heroin.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bekerja secara intensif untuk mengatasi ancaman tersebut. Ia menambahkan bahwa fentanil kemungkinan besar merupakan pembunuh nomor satu bagi orang Amerika berusia 18 hingga 45 tahun.Invasi Israel di Rafah Kian Brutal, Bombardir Udara hingga DaratADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Sementara itu, Direktur Kantor Urusan Federal Aliansi Kebijakan Narkoba Maritza Perez mengatakan negara tersebut telah menghabiskan lebih dari US$1 triliun untuk memerangi narkoba.
\”Itu belum termasuk nyawa yang hilang, baik karena penahanan atau karena pertemuan polisi yang mematikan atau cara lain yang kita ketahui bahwa banyak orang meninggal dalam perang narkoba, termasuk overdosis,\” kata pemimpin LSM tersebut.
LSM lainnya bernama Shatterproof mengatakan ada kemajuan dalam akses terhadap pengobatan. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan sayangnya krisis narkoba semakin berkembang.
\”Jadi menurut saya cara yang paling penting namun paling sedikit digunakan dalam mengatasi kecanduan adalah pencegahan,\” kata Kepala Kebijakan Publik Shatterproof Kevin Roy.Profil Kim Ki Nam, Eks Kepala Propaganda Korut di 3 Dinasti KimDi lain sisi, Gedung Putih telah meluncurkan seruan Tantangan Menyelamatkan Nyawa dari Overdosis dengan membuat obat overdosis bernama Nalokson lebih mudah diakses. Nalokson bisa dengan cepat membalikkan overdosis, seperti memulihkan pernapasan.
Hal ini dapat memainkan peran penting di kawasan seperti Kensington Avenue di Philadelphia, tempat salah satu pasar narkoba terbuka terbesar di AS berada.
Tak jauh berbeda, Uni Eropa juga sedang memerangi lonjakan perdagangan narkoba dan kejahatan terkait narkoba seperti kekerasan geng.
Pada 2021, aparat penegak hukum setempat menyita 303 ton kokain di pelabuhan-pelabuhan Eropa.
Salah satu pusat narkoba utama terletak di Antwerp, pelabuhan terbesar di Belgia dan terbesar kedua di Eropa. Pada 2023, pihak berwenang Belgia menyita 116 ton kokain di sana.Bintang Porno Bongkar Soal Hubungan Intimnya dengan Donald TrumpJumlah tersebut setara sepertiga dari seluruh penyitaan di Uni Eropa.
Sementara itu, kekerasan antar geng meningkat di Kota Antwerpen, Belgia, ketika kartel narkoba memindahkan operasi mereka ke sana. Kekerasan geng semacam itu juga telah menyebar ke Brussel di mana lembaga-lembaga Uni Eropa dan markas besar Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) berada.

By admin