Kementerian Luar Negeri RI menyiapkan rencana evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon apabila konflik Israel-Lebanon memburuk.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan persiapan itu dilakukan karena mempertimbangkan jumlah WNI di negara tersebut yang cukup banyak.Pakar Prediksi Perang Israel-Hamas Meluas di Timur Tengah, AS Waswas\”Karena dari sisi jumlah warga negara Indonesia dibanding dengan Gaza, di Lebanon jumlah WNI lebih banyak sekitar 217 WNI sehingga perlu perencanaan yang matang, dan Pak Judha (Direktur Perlindungan WNI Kemlu) sudah punya exit strategi jika situasi memburuk,\” kata Retno dalam temu media di Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Konflik Lebanon-Israel sendiri merupakan perluasan dari perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, imbas serbuan Hamas ke sejumlah kota Israel 7 Oktober lalu.
Retno pun berujar Kemlu tidak cuma melihat perkembangan situasi di Gaza, tetapi juga di negara-negara lain yang ikut terdampak konflik menahun tersebut.
Lebih lanjut, Retno menuturkan pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Lebanon saat ini juga masih tetap berada di negara itu sesuai dengan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Houthi Makin Terang-terangan Serang Kota Pelabuhan Israel Pakai DroneBelum ada imbauan penarikan pasukan oleh PBB imbas konflik yang memanas di Lebanon selatan.
\”Yang akan mengevaluasi atau adjustment mandat semuanya dari PBB, sejauh ini tidak ada perubahan mandat dari PBB terhadap pasukan di Lebanon. Kita terus meng-engage pasukan-pasukan kita di Lebanon melalui duta besar kita di Lebanon,\” ucap Retno.
Konflik di Lebanon selatan belakangan kian membara setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan sedang melakukan serangan \”skala besar\” terhadap milisi Hizbullah di Lebanon pada Minggu (24/12).Tentara Israel di Gaza Makin \’Sial\’, Tewas Terjangkit Infeksi JamurSerangan itu dilancarkan usai serentetan jet tempur dari Lebanon menyasar beberapa komunitas di Israel utara.
Beberapa jet Israel pun menghantam bangunan militer dan infrastruktur lainnya milik Hizbullah sebagai balasan.
Dilansir dari The Times of Israel, sejak Oktober, sejumlah komunitas Zionis di dekat perbatasan Lebanon telah dievakuasi guna menghindari eskalasi konflik.