Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) baru-baru ini menjadi sorotan usai beberapa negara anggotanya berencana untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
Sejumlah negara seperti Irlandia, Spanyol, dan Norwegia bakal mengumumkan pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina hari ini. Pengakuan tersebut lantas menyulut amarah Israel.Dugaan Awal Penyebab Turbulensi Singapore Airlines Tewaskan 1 OrangMenurut laporan Reuters, Kementerian Luar Negeri Israel langsung memanggil Duta Besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai tanggapan atas keputusan kedua negara yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Sebagai negara yang memiliki hubungan erat dengan anggota NATO, Israel sering dikira sebagai bagian dari Pakta tersebut. NATO pun tidak memiliki niat untuk terlibat secara langsung dalam konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Profesor politik di Sekolah Sains dan Teknologi Sarajevo Adnan Huskic berspekulasi bahwa NATO bakal memihak kepada Israel.
Hal demikian didorong oleh sikap tegas Amerika Serikat yang menjadi anggota dominan di pakta multilateral tersebut.
Namun, terdapat perbedaan pandangan di dalam NATO terkait tindakan yang harus diambil terhadap perang Israel-Hamas.Kenapa Helikopter Sekelas Presiden Iran Pakai Teknologi Usang?\”Jadi, apa yang sebenarnya Anda lihat adalah hasil matematis dari dua arah atau rangkaian pemikiran yang berbeda dalam NATO,\” ujar Huskic seperti dikutip dari Anadolu Agency.
NATO, lanjut Huskic, mengalami dilema untuk menentukan arah kepentingan di dalam konflik tersebut. Pakta itu pun bakal bergantung pada situasi geopolitik yang masih memanas.
Menurut laporan Jewish Institute for National Security of America (JINSI), Israel pernah disebut sebagai sekutu utama non-NATO yang dijembatani oleh AS. Oleh sebab itu, NATO memiliki kerjasama dengan Israel secara tidak resmi dalam pengembangan dan akuisisi senjata.
Secara tak langsung, hal ini menjadi upaya negara Barat untuk mendanai Israel dalam perang dengan Hamas.
Hal demikian juga diperkuat oleh kunjungan wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoana ke Israel untuk menemui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Keduanya membahas soal perkembangan pada sektor pertahanan di bidang teknologi.Protes Pengakuan ke Palestina, Israel Tarik Dubes dari 2 Negara EropaNATO pun menganggap Israel sebagai sumber penting dalam pengembangan dan penelitian teknologi militer terkini. Ini mengapa, pakta itu pernah melakukan beberapa pembelian senjata dari Tel Aviv.
Kendati demikian, Israel tetap bukan anggota NATO yang diakui secara resmi. Tetapi, kerjasama di bidang pertahanan terhadap pakta multilateral dengan Negeri Zionis tersebut semakin terlihat.