Semangkuk nasi yang harum dan menyegarkan dengan aroma bunga yang lembut—khao chae—sepertinya dibutuhkan untuk saat ini, ketika panas terik melanda Thailand.
Saat Songkran, tahun baru Thailand berdasarkan kalender Buddha, tiba pada bulan April, suhu di negara Asia Tenggara tersebut sedang melonjak.
Langitnya begitu bersih dan berwarna biru cerah, jadi tidak ada waktu untuk beristirahat di bawah naungan awan yang lewat saat kelembapannya setebal selimut bulu.
Salah satu cara untuk menenangkan diri adalah dengan mengikuti perang air, yang digelar di seluruh negeri selama perayaan tahunan (tahun ini pada tanggal 13-15 April), menggunakan pistol air, ember, dan bubuk berwarna yang dioleskan ke wajah seperti cat perang.
Cara lain untuk merayakan dan menenangkan diri adalah dengan makan khao chae.
Khao chae (nasi yang direndam) adalah suguhan musiman sedingin es yang menandai awal musim panas di Thailand.
Sejarah hidangan ini dapat ditelusuri hingga ratusan tahun yang lalu hingga ke suku Mon, sebuah kelompok etnis yang berasal dari Myanmar dan Thailand dan berintegrasi ke dalam masyarakat Siam pada abad ke-16.
“Bentuk khao chae yang kita lihat saat ini, khususnya di Bangkok, hanya memiliki sedikit kemiripan dengan Mon khao chae,” kata Leela Punyaratabandhu, seorang sarjana Thailand dan penulis buku Bangkok: Recipes and Stories from the Heart of Thailand yang dirilis 2017 silam.
Pada abad ke-16, bubur nasi yang direndam disajikan dalam pot terakota agar hidangan tetap dingin karena es tidak tersedia. Lauk pauk yang menyertainya juga tidak serumit seperti sekarang.
Dalam keluarga kerajaan Siam, sejak masa pemerintahan Raja Rama IV pada abad ke-19, hidangan ini berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks—sebuah metamorfosis dari asal usulnya yang sederhana.
Banyak upaya dilakukan untuk memastikan khao chae tampak cantik secara visual, jadi lauk pauknya mencakup sayuran yang diukir dengan hati-hati dan dibentuk menjadi bunga.
Selain itu, es, yang tidak mungkin didapat oleh rakyat jelata pada saat itu, membedakan khao chae sebagai hidangan eksklusif kerajaan.
Resep yang ada saat ini telah diturunkan dari generasi ke generasi juru masak kerajaan dan keluarga bangsawan.

By admin