Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kasus \’pengusiran\’ mahasiswa asing yang menuntut ilmu di Korea Selatan membuat para mahasiswa asing merasa waswas dan tidak tenang.
Mereka khawatir suatu saat akan bernasib sama, diusir dari Korea Selatan tempat mereka menuntut ilmu.
\”Belum lama ini seorang mahasiswa asing diusir dari Korea. Ini menjadikan permasalahan tersendiri bagi siswa asing di Korea saat ini. Suasana masyarakat di Korea yang tertutup juga menjadi permasalahan,\” demikian dikutip dari koran The Hankyoreh Shimbun, Kamis (28/12/2023).
Menurut The Hankyoreh Shimbun, Maria (25), seorang dokter gigi asal Indonesia kini memasuki sekolah pascasarjana di Korea Selatan.
Maria fasih berbahasa Inggris dan Korea.
Sehingga ia sempat menjadi penerjemah ketika konferensi akademik diadakan di Jakarta.
Maria yang sangat terpikat dengan budaya Korea, tidak memiliki rencana untuk tinggal di Korea setelah lulus.
Dia merasa lebih nyaman tinggal di Indonesia, negaranya sendiri.
\”Saya lebih suka menjalankan bisnis kedokteran gigi di Indonesia yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat Korea yang ada di Indonesia nantinya,\” kata Maria.
\”Bahkan jika Anda bisa menghilangkan kekhawatiran akan tingginya harga di Korea akan lebih enak kerja di Indonesia. Daripada saya mungkin harus makan nasi kepal setiap hari,\” ungkap Maria.
Menurut Hankyoreh, Maria khawatir diperlakukan seperti orang asing seumur hidup selama berada di Korea.
Itulah sebabnya dia lebih senang jika kembali ke Indonesia.
Setelah adanya insiden dikeluarkannya mahasiswa asing secara paksa dari Universitas Hanshin beberapa waktu lalu, kebijakan pemerintah Korea dan otoritas universitas terhadap mahasiswa asing mulai dibahas.

By admin