Korea Selatan minta Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk rapat bahas soal serangan balon tinja Korea Utara.
Perwakilan Tetap Korea Selatan untuk PBB, Joonkook Hwang mengatakan negaranya siap berdialog secara terbuka soal berbagai provokasi yang dilakukan Korut.Tapera Versi Singapura, Apa Bedanya dengan Tapera RI?\”Kami menanggapi dengan tegas provokasi Korea Utara, termasuk pertemuan Dewan Keamanan yang kami ikuti minggu lalu,\” ujar Hwang seperti dikutip Anadolu Agency.
Korut selama ini menyebut Korsel sebagai \”musuh asing.\” Hal tersebut kian diperkuat oleh berbagai situasi yang kerap mengancam kedaulatan Negeri Ginseng.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Hwang lalu menyoali tentang kebijakan nuklir Korut yang semakin agresif dan berbahaya.
\”Situasi hak asasi manusia dan kemanusiaan di DPRK terkait erat dengan pengembangan nuklir WMD (senjata pemusnah massal) yang agresif di Korea Utara,\” ungkap Hwang, dikutip Strait Times.
Kendati demikian, Hwang ingin menekan tindakan Korut di DK PBB melalui berbagai negosiasi.Studi dari Israel Klaim Saudi Hapus Peta Palestina di Buku SekolahSebelumnya, Korut telah berulang kali menolak berbagai gugatan yang ditujukan kepada negara tersebut. Pyongyang juga menyalahkan sanksi dari PBB soal program rudal balistik dan uji nuklir.
PBB sebagai lembaga internasional juga sudah berkali-kali mengadakan rapat guna membahas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Korut.
Sikap Korut yang kian aneh terlihat ketika Pyongyang mengirim lebih dari 700 balon berisi \’tinja\’ ke wilayah Korsel.Israel Kebakaran Hebat usai Diserang Roket-Drone HizbullahMenanggapi rencana negosiasi Korsel, perwakilan dari Korut belum memberi tanggapan lebih lanjut.
Korsel pun disebut bakal menangguhkan perjanjian militer yang telah disepakati pada 2018 dengan Korut.