Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke perairan timur Semenanjung Korea pada Kamis (12/9). Menurut militer Korea Selatan, ini merupakan uji senjata besar pertama negara bersenjata nuklir tersebut sejak awal Juli.
Militer Korsel (JCS) mendeteksi beberapa \”rudal balistik jarak pendek\” yang ditembakkan pada Kamis pagi dari Pyongyang ke Laut Timur, atau Laut Jepang.Resesi Seks, Kim Jong Un Hukum Penjara Dokter Praktik Aborsi di KorutMenurut JCS, rudal-rudal tersebut jatuh setelah terbang sejauh sekitar 360 kilometer. Militer Korsel menambahkan bahwa pihaknya \”segera mendeteksi, melacak, dan memantau\” peluncuran tersebut serta berbagi informasi dengan Jepang dan Amerika Serikat, dua sekutu dekatnya, soal ini.
JCS menyebut uji coba rudal ini sebagai \”provokasi yang jelas yang secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.\”
Sementara itu, dikutip AFP, Kementerian Pertahanan Jepang juga mengonfirmasi uji coba rudal Korut tersebut. Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Tokyo telah \”mengajukan protes kepada Korea Utara\” soal uji coba Kamis pagi ini.Israel Bombardir Sekolah PBB di Kamp Gaza, 6 Staf UNRWA Tewas Ini merupakan uji coba rudal balistik pertama Korut sejak 1 Juli dan terjadi beberapa hari setelah negara yang terisolasi itu merayakan hari jadi penting pendirian DPRK (The Democratic People\’s Republic of Korea), nama resmi Korut.
Rezim Kim Jong Un telah melakukan puluhan peluncuran rudal tahun ini. Menurut para ahli, rentetan uji coba ini kemungkinan terkait dengan dugaan bahwa Pyongyang tengah mencoba senjata-senjata ini untuk dipasok ke Rusia secara ilegal demi membantu perang di Ukraina.
Seorang juru bicara JCS juga mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya yakin peluncuran rudal balistik pada Kamis memperkuat dugaan bahwa Korea Utara \”menguji senjata-senjata ini untuk diekspor ke Rusia.\”Pilihan RedaksiIsrael Tembak Mati Relawan AS sampai Pemenang Debat Capres ASSiapa Pemenang Debat Capres AS Kamala Harris vs Donald Trump?Pidato di Singapura, Paus Fransiskus Minta Pekerja Migran Digaji LayakEkspor senjata ini juga dirumorkan ketika Korea Utara baru-baru ini memperkuat hubungan militer dengan Rusia Presiden Vladimir Putin sampai melakukan kunjungan langka ke Pyongyang pada Juni lalu dan menandatangani perjanjian pertahanan bersama dengan Kim Jong Un.
Sementara itu, para ahli telah lama meyakini rudal Korea Utara digunakan Rusia di Ukraina. Laporan baru dari lembaga think tank Conflict Armament Research minggu ini memaparkan \”bahwa rudal yang diproduksi tahun ini di Korea Utara digunakan di Ukraina\”. Lembaga itu menuturkan riset tersebut berdasarkan analisis puing-puing rudal yang dipakai di Ukraina.
Butuh uang
Penjualan senjata ke Rusia ini juga tampak \”semakin mendesak\” bagi Kim Jong Un lantaran Korut baru-baru ini menghadapi bencana banjir bandang yang menewaskan ribuan warga di utara negara tersebut.
38 North, sebuah lembaga berfokus pada isu Korea Utara yang dijalankan oleh think-tank Stimson Centre, melaporkan bahwa situs uji coba nuklir utama Korea Utara juga mengalami kerusakan akibat banjir.
Citra satelit menunjukkan beberapa jembatan dan fasilitas komando telah hanyut.