Sekjen Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri belum merestui keinginan sejumlah menteri untuk mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo.
Pengamat menilai hal tersebut menunjukkan PDIP masih berkeinginan untuk tetap berada di pemerintahan, meski bertolak belakang dengan keinginan Menkopolhukam Mahfud MD.
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Devi Darmawan, menilai sikap Megawati dilatari keinginan PDIP untuk tetap memegang kekuasaan.
“Saya lebih melihat bahwa Ketua Umum dan PDIP masih ingin tetap berada di dalam kekuasaan, di dalam kabinet. Justru untuk tetap menyelenggarakan check and balance terhadap pemerintah. Meskipun kita tahu bahwa mungkin saja akan mempersulit posisi Mahfud di dalam kampanye,” kata Devi.
Padahal, menurutnya, keinginan Mahfud MD untuk hengkang dari pemerintahan Jokowi sudah menjadi keputusan yang tepat dan dapat mendongkrak elektabilitasnya.
Pada Selasa (23/01), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan Megawati menolak permintaan dari sejumlah kader yang menjabat sebagai menteri untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.
\”Ada menteri dari kader PDI-P meminta arahan ke ibu Mega terkait situasi [politik], tetapi ibu tetap memberikan garis kebijakan bahwa kepentingan rakyat, bangsa, dan negara harus diutamakan,\” kata Hasto kepada awak media, seperti dikutip oleh Kompas.com.
Hasto menjelaskan bahwa menteri-menteri siap mengundurkan diri setelah melihat situasi politik yang kurang baik, terutama setelah putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diangkat sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
\”Meskipun ada yang pernah mengatakan kami sudah siap angkat koper, tapi buat ibu [Megawati] stabilitas pemerintahan itu sangat penting,\” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan ada potensi “pihak-pihak ketiga yang memanfaatkan keguncangan politik itu\”.
Meski begitu, Hasto mengatakan Mahfud MD akan menentukan momentum yang tepat untuk mundur dengan melihat perkembangan situasi politik yang terjadi.
\”Itu nanti ada beberapa resultante politik, kami mencermati hari-hari ke depan.
\”Ketika situasionalnya memburuk ya tentu saja Prof Mahfud bisa bersama Pak Ganjar dalam momentum yang tepat bisa mengambil suatu keputusan yang tegas,\” kata Hasto.