Minggu (14/04) malam hingga Senin (15/04) terasa panjang bagi warga Timur Tengah menyusul serangan Iran ke Israel.
Sebanyak 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik dilesatkan dari Iran, Irak, Suriah, dan Yaman menuju wilayah Israel.
Israel mengeklaim sistem pertahanan mereka yang canggih mampu menangkis drone dan rudal Iran. Sebagian ditembak jatuh oleh sekutu Israel, yaitu Amerika Serikat.
Selain AS, sekutu Israel yang turut berperan mencegat drone dan rudal Iran mencakup Inggris, Prancis, dan Yordania. Tiga negara pertama – AS, Inggris, dan Prancis – adalah negara-negara Barat.
Namun, tatkala Yordania ikut menjatuhkan drone dan rudal Iran, sejumlah pengguna media sosial di negara-negara Muslim lainnya di dunia terkejut bahkan melontarkan kritik.
Di Pakistan, misalnya, ‘Yordania’ menjadi salah satu kata paling dicari di jejaring X (sebelumnya Twitter).
Mushtaq Ahmad Khan, mantan legislator dan anggota senat Pakistan yang juga pemimpin Jamaat al Islami, mengunggah foto Raja Abdullah II dari Yordania dan melontarkan sejumlah pandangan negatif terhadap sang raja.
Lebih dari 2,6 juta orang merespons cuitan Mushtaq – yang memperlihatkan ketertarikan khalayak Pakistan akan topik ini.
Mushtaq menyebut Raja Yordania tidak pernah berhasil menghentikan drone, rudal, dan pesawat Israel, tetapi dengan segera menjatuhkan drone dan rudal Iran sebelum masuk ke Israel.
“Saya kecewa,” ujar Mushtaq kepada platform Azad Digital.
Bukan hanya di Pakistan kecaman seperti ini terjadi, melainkan di Yordania sendiri.
Aksi demo menentang Israel dilakukan di depan Kedubes AS hingga beberapa minggu silam.
Patut dicatat bahwa satu dari lima orang di Yordania memiliki leluhur asal Palestina.

By admin