Apa yang dilakukan orang tua, kakek-nenek, atau buyut Anda pada 1940-an? Kemudian, apa afiliasi politik Anda?
Pertanyaan ini mungkin tidak relevan bagi warga di negara lain. Namun di Korea Utara, jawaban pertanyaan-pertanyaan itu akan menentukan kehidupan warga negara tersebut.
Korut menjalankan sistem penggolongan sosial yang sangat ketat.
Masyarakatnya dibagi berdasarkan beberapa kategori, seperti kelompok yang loyal kepada rezim keluarga penguasa Kim, kelompok yang bermusuhan, atau berada di tengah-tengah.
Masing-masing dari kategori ini memiliki konsekuensi besar dalam kehidupan warga Korea Utara.
Sistem kelas sosial itu dikenal dengan nama songbun.
Kata ini sebenarnya memiliki makna \’asal atau bahan\’ dalam bahasa Korea.
Jika digabungkan menjadi chulsin songbun maka akan berarti \’asal usul keluarga\’.
Chulsin songbun mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat Korea Utara.
Tempat lahir, wilayah yang dapat dikunjungi, akses terhadap makanan dan obat-obatan, kesempatan untuk bersekolah, hingga mendapatkan pekerjaan yang diberikan oleh negara dipengaruhi oleh songbun.
“Songbun adalah sistem di mana Anda diukur berdasarkan kebaikan atau kesalahan leluhur dan kerabat Anda,” kata aktivis dan akademisi Yeonmi Park kepada BBC.
Yeonmi adalah penulis buku otobiografi “In Order to Live: A North Korean Girl\’s Journey to Freedom\”.
Otoritas Korea Utara menyangkal keberadaan songbun.

By admin