Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyampaikan permintaan maaf, usai putranya dalam sebuah unggahan di media sosial menyiratkan bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden menderita penyakut Alzheimer.
Putra Ben Gvir, Shuvael Ben Gvir, menulis bahwa \”penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi otak degeneratif yang merupakan penyebab paling umum penurunan kognitif dan demensia pada orang lanjut usia\”.Update Korban Agresi Israel di Gaza Capai 27.585 JiwaTulisan itu diunggah di X dengan menyertakan foto Presiden Biden, yang kini berusia 81 tahun.
Unggahan Shuvael kemudian dihapus. Namun di platfrom yang sama, Ben-Gvir menulis bahwa anaknya telah melakukan kesalahan serius dan bahwa dia \”sangat tidak menyetujui\” hal tersebut.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Amerika Serikat adalah teman baik kami dan Presiden Biden adalah teman Israel,\” tulis Ben Gvir dalam bahasa Ibrani, dikutip AFP.
\”Tidak ada tempat untuk komentar yang menghina seperti itu. Saya minta maaf atas kata-kata anak saya,\” tambahnya.Media Asing Soroti Arti Salam Empat Jari di Pilpres 2024 RIDalam beberapa hari terakhir, Ben-Gvir sedang mengkritik Biden karena disebut tidak memberikan dukungan yang cukup kepada Israel dalam perang melawan militan di Gaza.
\”Kemarahan\” Ben-Gvir atas Biden terjadi setelah AS menjatuhkan sanksi atas empat pemukim Israel akibat kekerasan yang terus meningkat terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat.
Agresi Israel di Palestina nyaris memasuki empat bulan, setelah dimulai pada 7 Oktober lalu. Hingga kini jumlah korban tewas di Gaza mencapai lebih dari 27 ribu orang, di mana sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.