Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato secara virtual di hadapan senat Amerika Serikat dari Partai Republik, Rabu (20/3/2024) siang waktu setempat.
Dalam pidatonya, Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melanjutkan serangannya demi mengalahkan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Reuters melaporkan.
Namun, pertemuan virtual itu menunjukkan adanya kerenggangan politik dalam pemerintahan AS soal Israel.
Pekan lalu, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (Demokrat) mengeluarkan kritik pedasnya terhadap Netanyahu.
Schumer menyebut Netanyahu sebagai hambatan perdamaian dan menyerukan digelarnya pemilu segera di Israel.
Seruan itu dianggap sebagai langkah besar yang dilakukan oleh pejabat tertinggi Yahudi di pemerintahan AS.
Sementara itu, Netanyahu sudah lama bersekutu dengan Partai Republik, yang menuduh Schumer berusaha menggulingkan Netanyahu.

Kolase foto Chuck Schumer (kiri) dan Benjamin Netanyahu (The Today Show)

\”Kami meminta dia (Netanyahu) untuk memberikan informasi terkini mengenai perang, pembebasan sandera, dan upaya mengalahkan Hamas, kata Senator John Barrasso, anggota dari Partai Republik wilayah Wyoming.
\”Kami mengatakan kepadanya bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri dan dia mengatakan itulah yang terus mereka lakukan.\”
Sebelumnya pada hari Rabu, Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, mengatakan kepada wartawan bahwa dia mempertimbangkan untuk mengundang Netanyahu untuk berpidato di Kongres.
Padahal, undangan untuk para pemimpin asing seperti itu biasanya juga perlu persetujuan dari Chuck Schumer sebagai pemimpin mayoritas Senat.

Partai Demokrat sendiri telah bergulat dengan perpecahan partai atas bencana kemanusiaan di Gaza, akibat perang yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Juru bicara Schumer mengatakan bahwa Netanyahu telah menawarkan untuk berpidato di hadapan Partai Demokrat juga.
Namun Schumer menolak, dengan mengatakan bahwa pembicaraan tersebut tidak boleh bersifat partisan atau satu partai saja.

By admin