Pakar politik dan keamanan internasional Universitas Murdoch dari Australia, Ian Wilson, memprediksi sikap Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, soal isu Laut China Selatan (LCS) ketika resmi menjabat.
Dia merespons pertanyaan soal kapal patroli China yang sempat memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. KILAS INTERNASIONAL
Media Asing Soroti Sidang Sengketa Pilpres sampai Israel Gempur Gaza\”Sikap Indonesia saya merasa tetap tidak akan fokus ke konflik dengan China karena itu tidak menguntungkan siapa pun,\” ujar Wilson saat wawancara dengan CNNIndonesia.com pada Kamis (21/3).
Namun, Wilson menduga Indonesia bisa terlibat dalam permainan negosiasi dengan China.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Menurut dia, bisa saja Indonesia bersikap \”agak keras\” ke China di hadapan publik tapi di balik pintu mereka terus bernegosiasi dan menjalin kerja sama.Kisah Islam Khalilov, Pahlawan Remaja dalam Tragedi Penembakan Moskow
Di kesempatan itu, Wilson juga menyinggung soal perselisihan China dengan sejumlah negara Asia Tenggara.
China selama ini mengklaim sebagian besar wilayah LCS. Filipina sempat membawa masalah ini ke Pengadilan Arbiter Internasional pada 2016.
Ketika itu, pengadilan memutuskan klaim China tak sah. Namun, Beijing tak peduli dan terus mengakui secara sepihak.Pilihan RedaksiOposisi Sebut Netanyahu Seret Israel ke Dalam Bencana BesarKapal Kargo Tabrak Jembatan Baltimore AS Sudah 2 Kali InspeksiBelasan Warga Gaza Tenggelam saat Berebut Bantuan yang Jatuh ke LautChina juga kerap dianggap melakukan tindakan provokasi terhadap coast guard Filipina di LCS.
Namun Filipina, di mata Wilson, cukup tegas dengan China.
Lebih lanjut, dia menilai Indonesia bisa menjadi penengah terkait isu Laut China Selatan dengan negara-negara Asia Tenggara.
\”Itu memang sebenarnya bisa membuka peluang Indonesia untuk menjadi suatu mediator dalam konflik itu,\” kata dia.