Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyerukan kepada pemimpin dunia bahwa solusi diplomatik untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, masih mungkin dilakukan.
Pernyataan ini disampaikan Biden dalam pidato terakhirnya sebagai presiden AS di hadapan para pemimpin dunia, pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York.Israel Bunuh Komandan Unit Rudal Hizbullah Ibrahim Kobeissi di Lebanon\”Perang skala penuh tidak menguntungkan siapa pun, bahkan jika situasinya meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan,\” kata Biden dalam pidato di PBB, seperti dilansir Reuters.
Di tengah sambutan tepuk tangan meriah, Biden juga menyerukan kepada Israel dan Hamas untuk menuntaskan persyaratan gencatan senjata di Gaza, termasuk kesepakatan pembebasan sandera yang ditengahi AS, Qatar, dan Mesir.
Dia juga menyebut kemajuan menuju perdamaian di Timur Tengah akan menempatkan dunia dalam posisi yang lebih kuat untuk menghadapi \”ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Iran\”.Belgia Kutuk Gempur Israel ke Lebanon, Syok Lihat Jumlah Korban Tewas\”Bersama-sama kita harus menghentikan pasokan bagi proksi terorisnya, dan memastikan bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir,\” ujarnya.
Selama jadi orang nomor satu di AS, kepresidenan Biden juga didominasi invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Pada sidang PBB ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut hadir.Perang Israel vs Hizbullah Meluas, WNI Dilarang Pergi ke 4 Negara Ini\”Kabar baiknya adalah perang Putin gagal mencapai tujuan utamanya. Ia bermaksud menghancurkan Ukraina, tetapi Ukraina masih bebas,\” ujar Biden.
\”Kita tidak boleh lelah, kita tidak boleh berpaling, dan kita tidak akan menghentikan dukungan kita untuk Ukraina, tidak sampai Ukraina menang dengan perdamaian yang adil,\” imbuhnya.