Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) geram dengan Israel yang menggunakan truk bantuan untuk melakukan operasi militer di Nuseirat.
Operasi militer Israel di Nuseirat ini telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan menimbulkan bahaya yang serius.
“Sabtu lalu pasukan pendudukan Israel menggunakan truk bantuan untuk menyusup ke kamp Nuseirat di Gaza tengah, yang kemudian menyebabkan kematian ratusan orang,” kata PRCS dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (10/6/2024), dikutip dari Palestine Chronicle.
Menurut PRCS, ulah Israel ini menimbulkan keresahan.
Pasalnya, mereka sengaja menggunakan truk bantuan untuk penyamaran.
Penggunaan truk bantuan ini menghilangkan kepercayaan warga sipil.
\”Tindakan Israel meresahkan karena beberapa alasan. Salah satunya adalah menggunakan sumber terpercaya bagi orang-orang yang terjebak dalam konflik merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan dan kebiasaan internasional, yang melarang kejahatan pengkhianatan,” kata PRCS.
Tidak hanya itu, PRCS juga menganggap tindakan pasukan Israel bersembunyi di truk bantuan ini sebagai kejahatan perang.
“Bersembunyinya pasukan militer di dalam truk bantuan dianggap sebagai kejahatan perang terhadap warga sipil. Pasukan pendudukan menipu masyarakat dengan berpura-pura memberikan bantuan,\” jelasnya.
PRCS menjelaskan tindakan Israel ini juga membahayakan pekerja bantuan yang akan menyalurkan bantuan-bantuan ini untuk warga Gaza.
“Hal ini sekali lagi menempatkan pekerja bantuan kemanusiaan dan pekerja layanan kesehatan dalam risiko,” kata PRCS.
“Tindakan ini dilakukan pada saat masyarakat yang tinggal di Gaza sangat membutuhkan bantuan, di tengah penderitaan akibat kerawanan pangan akut dan kekhawatiran akan kelaparan,\” tambahnya.

Penyamaran Israel di truk bantuan terekam dalam kamera Al-Jazeera.
Dalam rekaman tersebut, Israel tidak hanya menggunakan truk bantuan.

By admin