Profesor Universitas Emory, Amerika Serikat Caroline Fohlin ditangkap secara kasar oleh polisi saat melakukan aksi pro-Palestina.
Melansir New York Post, momen itu terekam dalam video yang beredar luas di media sosial pada Jumat (26/4).
Dalam video itu tampak kekacauan terjadi di Universitas Emory ketika petugas bergerak ke tempat tenda dadakan yang didirikan oleh para demonstran pada Kamis (25/4) pagi.
Fohlin yang mengenakan kaus putih diminta untuk oleh salah satu petugas untuk tiarap. Namun, ia tak mau sehingga petugas menarik dan memutar tangannya.
Fohlin pun terjatuh ke tanah. Ia sempat berteriak kesakitan, tapi petugas tidak mempedulikannya.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Pilihan RedaksiKenapa Mahasiswa Sampai Gelar Protes di Sejumlah Kampus AS?AS Tangkap Hampir 500 Mahasiswa Pedemo Pro Palestina di Kampus-KampusKampus Elite AS Bergolak Lagi, Polisi Tangkap Lebih Banyak MahasiswaFohlin juga sempat berteriak bahwa ia merupakan profesor ekonomi di Universitas Emory. Tapi, petugas lain justru datang untuk membantu memborgol paksa tangannya.
Para pengunjuk rasa yang melihat kejadian itu lantas meneriakkan kalimat hinaan kepada polisi.
Selain Fohlin, sekitar 27 orang demonstran juga ikut ditahan.
Setelah penangkapan itu, Rektor Universitas Emory Gregory L.Fenves mengeluarkan pernyataan. Ia mengaku sedih dengan kejadian tersebut.
\”Saya juga tahu bahwa beberapa video tersebut mengejutkan, dan saya merasa ngeri bahwa anggota komunitas kami harus mengalami dan menyaksikan interaksi seperti itu. Fakta bahwa anggota komunitas kami ditangkap semakin membuat saya kesal dan saya menganggapnya sangat serius,\” ujar Fenves dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 500 mahasiswa AS yang menentang agresi Israel ke Palestina ditangkap di kampus-kampus bergengsi di Negeri Paman Sam.
Para pejabat kampus mengakui bahwa mereka sengaja memanggil aparat kepolisian untuk menindak lanjuti aksi yang dianggap mengganggu ketertiban di lingkungan kampus.