Rudal Balistik Hizbullah untuk Pertama Kalinya Jamah Israel, Bidik Markas Mossad di Tel AViv, Sirene Meraung di 20 Kota
Sirene alarm serangan rudal dilaporkan berbunyi pada Rabu (25/9/2024) pagi di wilayah Tel Aviv dan pusat negara Israel.
\”Sirene itu menjadi penanda peringatan peluncuran rudal dan drone yang dapat meledak,\” tulis laporan Khaberni.
Tak lama berselang setelah suara sirene meraung, suara ledakan terdengar di area Sharon, Tel Aviv, Israel.Sebuah rudal dilaporkan mendarat di area terbuka. Selain itu, ledakan juga sebagai akibat dari intersepsi oleh sistem pertahanan Israel.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa sirene berbunyi di lebih dari 20 kota, dan untuk pertama kalinya sejak awal perang di Gaza, roket diluncurkan ke arah Tel Aviv.
Adapun pihak Tentara pendudukan Israel (IDF) mengumumkan, rudal permukaan-ke-permukaan diluncurkan dari Lebanon, yang dicegat oleh pertahanan udara.
Sementara channel 13 Israel melaporkan bahwa rudal yang diluncurkan dari Lebanon diarahkan ke pangkalan \”Glilot\” dekat Herzliya
\”Hizbullah Lebanon tembakkan rudal ke markas Mossad dekat Tel Aviv, Israel Tentara Israel mengatakan ini adalah pertama kalinya serangan dari Lebanon mencapai Israel tengah saat permusuhan lintas perbatasan terus berlanjut,\” kata laporan tersebut.Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di wilayah Lod, dekat Tel Aviv, di Israel tengah setelah mendapat serangan dari rudal Houthi Yaman pada 15 September 2024. (Menahem Kahana/AFP)
Disebutkan, gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah menembakkan rudal balistik yang menargetkan markas Mossad di dekat Tel Aviv, kata kelompok yang bermarkas di Lebanon itu.
Sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv pada hari Rabu saat rudal permukaan-ke-permukaan dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel setelah terdeteksi melintas dari Lebanon, kata militer Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa gedung yang menjadi sasaran adalah tempat badan intelijen Israel merencanakan serangan baru-baru ini menggunakan pager dan perangkat nirkabel lainnya.
Peluncuran itu terjadi di tengah pemboman Israel terhadap Lebanon, yang telah menewaskan sedikitnya 500 orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.