TRIBUNNEWS.COM – Hubungan Rusia dan Israel dikabarkan makin buruk setelah anggota dewan Israel mengatakan negaranya akan bersikap lebih keras kepada Rusia.
Amir Weitmann, nama anggota dewan itu, menuding Rusia membantu kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Oleh karena itu, Weitmann mengatakan Israel akan membalasnya dengan cara mengirimkan lebih banyak bantuan kepada Ukraina yang kini digempur Rusia.
“Israel akan mengambil sikap yang lebih agresif kepada Rusia,” ujar Weitmann dalam artikel yang diterbikan Business Insider hari Sabtu, (2/3/2024), dikutip dari Russia Today.
Weitmann menyebut di tengah perang Hamas-Israel, negaranya tidak punya amunisi cadangan.
Akan tetapi, apabila perang di Gaza berakhir sebelum perang di Ukraina selesai, dia mengatakan senjata Israel akan berada di Ukraina.
“Senjata Israel akan menemui jalannya,” kata anggota dewan itu.
Pernyataan Weitmann tersebut keluar setelah Israel berencana mengirimkan sistem peringatan dini kepada Ukraina untuk melawan serangan udara dan pesawat tanpa awak Rusia.
Rencana itu diungkapkan oleh Giland Erdan yang menjadi perwakilan tetap Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Weitmann berujar rencana pengiriman itu tidak muncul secara tiba-tiba.
“Rusia sangat terlibat dalam apa yang kini terjadi di Israel,” ucap Weitmann.

Meski demikian, dalam klaimnya itu dia tidak merinci dugaan peran Rusia dalam perang Hamas-Israel.
Dia juga menyebut tidak jelas sampai sedalam apa Rusia terlibat.
Sebelumnya, ketika diwawancarai Russia Today pada bulan Oktober 2023, Weitmann juga menuding Rusia membantu Hamas.

By admin