Rusia menyebut resolusi yang diajukan AS ke Dewan Keamanan PBB sebagai \”penipuan standar Amerika\”.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy.
Menurutnya, rancangan yang diajukan AS memiliki isi yang sama dengan usulan sebelumnya.
Polyanskiy juga mengatakan isi resolusi tersebut hanya menguntungkan salah satu pihak dan tidak dapat diterima, dikutip dari Al Mayadeen.
Resolusi AS itu dinilai Polyanskiy hanya sebagai ungkapan filosofis dan hanya berfokus pada pembebasan sandera.
Terlebih lagi, Wakil Duta Besar Rusia menyoroti bahwa rancangan resolusi tersebut memberikan lampu hijau bagi operasi militer Israel di Rafah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam resolusi tersebut AS menyerukan segera dilakukan gencatan senjata di Gaza dengan syarat pembebeasan tawanan Israel.
Saat berkunjung ke Arab Saudi, Blinken berharap resolusi yang diajukan AS ini mendapat dukungan dari Internasional.
\”Sebenarnya, kami memiliki resolusi yang kami ajukan saat ini, yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera, dan kami sangat berharap negara-negara lain akan mendukung hal tersebut,\” kata Blinken.
Meski pihaknya mendukung Israel, namun saat ini hal yang harus diutamakan adalah menyelamatkan warga sipil di Jalur Gaza.
“Tentu saja, kami mendukung Israel dan haknya untuk membela diri, namun pada saat yang sama, sangat penting bagi warga sipil yang berada dalam bahaya dan sangat menderita agar kita fokus pada mereka, kita mengambil tindakan untuk melindungi mereka. mereka adalah prioritas, melindungi warga sipil, memberi mereka bantuan kemanusiaan,” tegasnya.
AS Ajukan Resolusi soal Gencatan Senjata ke DK PBB
Juru bicara AS untuk PBB Nate Evans mengatakan Amerika Serikat akan membawa rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera ke pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada Jumat (22/3/2024).
Menurut laporan Reuters, resolusi yang diajukan AS ini berisi tentang seruan gencatan senjata segera yang akan berlangsung selama 6 minggu dan memudahkan pengiriman bantuan di Gaza.
\”Dengan tegas mendukung upaya diplomatik internasional yang sedang berlangsung untuk menjamin gencatan senjata sehubungan dengan pembebasan semua sandera yang tersisa,” bunyi resolusi tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.