Penembakan massal terjadi di gedung konser di Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3). Terdapat 133 orang tewas dalam serangan tersebut.
Serangan itu terjadi ketika empat pria bersenjata berjalan dengan tenang ke arah metal detector di Crocus City Hall, dekat kota Moskow. Mereka menembakkan senjata otomatis dari jarak dekat hingga membuat warga berlarian ketakutan dan terjatuh sambil berteriak-teriak.Putin Janji Balas Serangan \’Biadab\’ di MoskowSeorang saksi bernama Natalya baru saja melepas mantelnya dan sedang mengantre pada Jumat malam di pintu masuk gedung, tempat grup rock Picnic hendak membawakan lagu Afraid of Nothing.
\”Tembakan datang dari belakang kami,\” kata Natalya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (23/3).ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}\”Suaranya keras, seperti ledakan petasan, kembang api, tapi seperti ledakan otomatis. Saya mendengarnya tepat di belakang saya, tidak jauh dari sana,\” lanjutnya.
Setelahnya, Natalya pun lari untuk menyelamatkan nyawanya. \”Semua orang berteriak, semua orang berlarian,\” ucap dia.
Dia lantas melarikan diri ke stasiun metro terdekat melewati udara Moskow yang dingin tanpa memakai mantelnya. \”Saya ketakutan, itu mimpi buruk,\” ujarnya.
Reuters mengumpulkan beberapa kejadian di gedung konser tersebut dari wawancara dengan para saksi, rekaman video dari tempat kejadian, serta akun resmi Rusia dan laporan media.
Hingga saat ini, dilaporkan 133 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat penembakan itu. Serangan ini paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah Beslan tahun 2004. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dinas Keamanan Federal (FSB) mengatakan 11 orang, termasuk empat tersangka penyerang, telah ditahan di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow. Mereka ditangkap ketika sedang melarikan diri menuju perbatasan Ukraina. Kyiv membantah terlibat dalam serangan itu.KBRI Ungkap Belum Ada Indikasi WNI Jadi Korban Penembakan MoskowLanjut ke sebelah…