Brigitta Christa Natasha, 20, bergegas menuju Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Taman Warungboto, Yogyakarta.
Pagi itu, dia dan beberapa rekan-rekan dari generasi Z tengah menyiapkan acara Green Jobs Fair untuk menggaungkan penciptaan green jobs atau pekerjaan hijau demi masa depan Indonesia yang berkelanjutan.
Mahasiswi semester enam Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menuturkan bahwa pengertian pekerjaan hijau masih belum familiar di tengah masyarakat.
Terutama bagi kalangan sebelum generasi Z, kata Brigitta.
Ia menilai akses informasi pekerjaan hijau di Indonesia belum begitu terbuka luas.
\”Untuk semakin mendapatkan informasi pekerjaan hijau ada website khusus cuman sayangnya dari luar negeri. Pekerjaannya di luar negeri. Di Indonesia belum ada,” kata Brigitta kepada DW Indonesia.
Catatan pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas memperkirakan akan ada 15,3 juta pekerjaan baru di sektor ekonomi hijau hingga 2045.
Tapi, belum ada data spesifik mengenai ketersediaan green jobs secara luas di level nasional maupun global.
Pekerjaan hijau adalah pekerjaan yang berkontribusi dalam menjaga atau memulihkan lingkungan di sektor tradisional seperti manufaktur atau konstruksi, atau sektor-sektor hijau baru yang muncul seperti energi terbarukan dan efisiensi energi, seperti dikutip dari laman Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Pekerjaan hijau mulai diminati generasi muda
Generasi muda di Indonesia memiliki minat yang cukup tinggi untuk berkarya di pekerjaan hijau, menurut Iben Yuzenho, pendiri Sebumi, perusahaan rintisan di sektor konservasi dan keberlanjutan melalui pembelajaran langsung di alam.
Ketika perusahaannya membuka lowongan pekerjaan sebagai eco-tourism coordinator atau sustainability educator misalnya, Iben terkejut lulusan baru dari universitas-universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gajah Mada ikut melamar.
\”Sebumi mendapat respon positif ketika buka lowongan kerja. Beragam anak muda yang tertarik, padahal mungkin masih ada pilihan lain atau yang lebih baik,\” kata Iben kepada DW Indonesia melalui sambungan telepon. Dia menengarai semangat keberlanjutan yang diusung perusahaannya menarik minat banyak anak muda untuk melamar.
Tidak hanya pembukaan lowongan pekerjaan, Iben melanjutkan ketika perusahaan yang ia dirikan pada tahun 2018 membuka kesempatan sebagai sukarelawan juga menarik banyak anak muda.
\”Kegiataan volunteering nanem mangrove buka untuk 20 orang, yang daftar 2.000 orang 90% anak muda,\” tutur Iben.
Pahami konsep keberlanjutan

By admin