Presiden Argentina Javier Milei menutup Télam, kantor berita Argentina sekaligus yang terbesar di Amerika Latin, dengan alasan media yang telah beroperasi selama 80 tahun ini buang-buang sumber daya dan jadi agen \”propaganda gerakan Kirchnerisme\”.
Sehari sebelumnya, Minggu (03/03) malam, belasan aparat kepolisian mengepung dan menutup dua gedung kantor redaksi Télam, lembaga negara terbesar di Amerika Latin.
Selain menutup gedung, pada Senin pagi, sekitar 770 karyawan perusahaan menerima pesan email dari pengontrol media publik, Diego Chaher.
Email yang masuk ke kotak surat pribadi jurnalis melaporkan \”pembebasan kerja\” selama tujuh hari untuk seluruh karyawan Télam.
\”Saya terbangun karena mendengar berita itu. Saya terkejut. Saya tidak menduganya,\” kata salah satu jurnalis dari kantor berita tersebut – yang memilih untuk tidak menyebutkan namanya – kepada BBC Mundo dengan suara patah-patah.
Para jurnalis tengah terlelap saat polisi mengepung kantor mereka. Namun dia menduga tindakan itu sebagai respon untuk menahan aksi demonstrasi yang diserukan pada Senin lalu di depan pintu gedung Bolívar Street, Buenos Aires.
“Tetapi di pagi hari saya mengetahui bahwa mereka tidak mengizinkan siapa pun masuk. Mereka telah mengirimkan email dan kami semua diskors selama sepekan,” katanya.
Para jurnalis yang bertugas pada Minggu (03/03) memutuskan untuk bermalam di ruang redaksi. Mereka menelepon perwakilan serikat pekerja dan meninggalkan gedung pada Senin dini hari.
Sejak saat itu, tidak ada lagi jurnalis yang menginjakkan kaki di ruang redaksi Télam.
\”Ini adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebebasan berekspresi di Argentina. Dalam beberapa dekade terakhir, kami belum pernah melihat hal seperti ini,\” kata Tomás Eliaschev, delegasi serikat buruh Télam, kepada BBC Mundo.
“Mereka bertindak diam-diam, pada malam hari, mengubah kode akses. Mereka melakukannya dengan cara yang kejam, tidak perlu, dan tidak proporsional. Padahal kami selalu terbuka untuk berdialog,” kata Eliaschev.
Tindakan aparat itu diambil dua hari setelah Presiden Javier Milei mengumumkan untuk menutup Télam di hadapan Kongres karena menganggapnya membuang-buang sumber daya dan menjadi alat \”propaganda Kirchneris\”.
“Kami akan menutup agen Télam, yang telah digunakan selama beberapa dekade terakhir sebagai agen propaganda Kirchnerist,” kata Milei Jumat (01/03) lalu.