Tentara Israel Ambruk Seusai Makan Biskuit Campur Dodol Ganja dari Pemukim Yahudi
Media Ibrani melaporkan, tiga tentara Israel (IDF) sakit setelah memakan biskuit yang dicampur dengan hashish, yang mereka terima sebagai sumbangan makanan dari para pemukim Yahudi Israel.
Sebagai informasi, hasish atau dalam beberapa literatur ditulis sebagai hasismerupakan resin atau saripati dari tanaman canabis (mariyuana) yang dikenal sebagai ganja.Hasis berbentuk tepung dan warnanya hitam yang dinikmati dengan cara diisap atau dimakan, diolah dari getah tanaman Cannabis yang dijadikan bubuk atau dimanfaatkan menjadi lempengan padat seperti dodol.
Pada beberapa case, olahan ini digunakan sebagai obat dengan takaran tertentu.
Atas peristiwa ini, pihak IDF meluncurkan penyelidikan terhadap distribusi biskuit ini di sebuah pangkalan militer di wilayah Palestina yang diduduki di selatan, menurut surat kabar Ibrani, Walla.
\”IDF mengonfirmasi bahwa tentara jatuh sakit setelah memakan biskuit sumbangan tersebut,\” kata laporan itu.
Mau Biayai Pemukim untuk Serbu Masjid Al-Aqsa
Terkait para pemukimnya di tanah pendudukan, pemerintah Israel dilaporkan melakukan langkah provokatif lanjutan terhadap status quo Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) dengan rencana pembiayaan bagi pemukim yang ingin melaksanakan tur ke masjid tersuci ketiga umat muslim tersebut.
Israel baru-baru ini mendapat kecaman internasional, khususnya dari negara-negara Arab atas pernyataan Itamar Ben-Gvir, menteri pertahanan negara pendudukan tersebut yang menyatakan niat untuk mendirikan Sinagoge di dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa, masjid tersuci ketiga umat muslim dunia.
Namun kecaman itu seperti dibalas Israel dengan langkah provokatif lanjutan saat mereka justru akan membiayai untuk pertama kalinya penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh pemukim ilegal Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, media lokal melaporkan pada Senin (26/8/2024) malam dikutip dari Anadolu.Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, kantor Menteri Warisan Budaya Amichai Eliyahu – seorang menteri ekstremis yang dikenal anti-Palestina – akan mengalokasikan 2 juta syikal (setara 545.000 dolar AS) untuk proyek yang diharapkan akan dilaksanakan dalam beberapa minggu mendatang.
\”KAN menambahkan kalau Kementerian Warisan Budaya Israel telah menghubungi Kementerian Keamanan Nasional dari ekstremis Itamar Ben-Gvir untuk mendapatkan izin polisi Israel untuk tur yang didanai para pemukim ke Al-Aqsa,\” tulis Anadolu.
Sebelumnya pada hari Senin, Ben-Gvir mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa kebijakannya adalah \”mengizinkan orang Yahudi untuk melakukan salat di dalam Temple Mount (mengacu pada Masjid Al-Aqsa),\” dengan mencatat bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengetahui kebijakannya sebelum membentuk pemerintahan koalisi.
Pengumuman itu muncul meskipun Netanyahu berulang kali mengklaim untuk mempertahankan status quo di Masjid Al-Aqsa.

By admin