Sekelompok tentara Israel membuat marah publik setelah kedapatan menginjak-injak bendera Arab Saudi.
Aksi itu diketahui dari foto-foto yang viral di media sosial X, usai diunggah oleh seorang pengguna bernama Tamer. Hal ini membuat Saudi dan publik Muslim marah lantaran bendera negara kerajaan itu terdapat lafaz syahadat.Survei Terkini Biden vs Trump Jelang Debat Perdana Pilpres AS 2024\”Sekelompok tentara Israel di Brigade Pasukan Payung menginjak-injak bendera Saudi dan sertifikat monoteisme, selama invasi darat ke kota Khan Younis [di Gaza],\” kata Tamer dalam keterangan dalam bahasa Arab.
Middle East Eye (MEE) belum bisa memverifikasi keaslian gambar tersebut.ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Foto-foto itu pun dengan cepat viral dengan ratusan orang menyoroti bahwa bendera Saudi berisikan syahadat Islam, termasuk nama Nabi Muhammad dan Allah SWT.
\”Kalimat itu tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam,\” tulis seorang warganet.
Beberapa warganet juga menyebut foto ini merupakan salah satu bukti mengapa Saudi tak boleh rujuk dengan Israel. Warganet turut mengkritik kurangnya perhatian di antara warga Saudi terhadap perjuangan Palestina selama ini.Israel Tuntut Imam Masjid Al Aqsa, Dituduh Dukung Terorisme KILAS INTERNASIONAL
Upaya Kudeta Gagal Bolivia sampai Iran Cari Pengganti Presiden RaisiPada 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Normalisasi itu terwujud berkat mediasi dari Amerika Serikat.
Sejak beberapa waktu belakangan, AS pun menggencarkan upaya normalisasi antara Israel dengan Saudi. Namun, upaya itu mandek gegara agresi Zionis di Jalur Gaza.
Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih tertarik untuk rujuk dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Namun pada Februari, Riyadh menyatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.
Kendati pada Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat AS yakin peluang normalisasi masih terbuka lebar. Hal itu seiring dengan otoritas Saudi yang bahkan meluncurkan tindakan keras terhadap warganet yang mengkritik agresi Israel di Gaza.Pilihan RedaksiTopik Debat Perdana Capres AS Duel Trump vs Biden Hari IniBalas Serang, Hizbullah Gempur Pangkalan Militer Israel Pakai RoketAturan Debat Pilpres AS 2024 Trump vs Biden: Timses Dilarang NgobrolMEE telah menghubungi kedutaan besar Arab Saudi di Inggris untuk memberikan komentar. Namun hingga berita ini dipublikasi tidak ada tanggapan apapun.
\”Ini adalah Israel yang sangat diupayakan rujuk oleh putra mahkota MBS. MBS bahkan bekerja siang dan malam untuk melakukannya. Martabat nol,\” komentar seorang pengguna X.
\”Mengapa Arab Saudi diam saja atas hal ini?\” tanya netizen lain.
Beberapa warganet sementara itu ada yang menduga bahwa bendera tersebut sebenarnya adalah bendera Hamas. Gambar itu diduga telah diedit atau dihasilkan oleh AI, dengan maksud memicu reaksi terhadap Arab Saudi.