TRIBUNNEWS.COM -Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan tewasnya seorang tentara Israel dalam operasi gabungan Hizbullah pada Rabu (8/5/2024).\”Sersan Chaim Sabah, 20 tahun, dari Batalyon 869, terbunuh dalam operasi militer lapangan di wilayah utara,\” kata IDF dalam pernyataannya, Kamis (9/5/2024).
Sersan Chaim Sabah sebelumnya bertugas di Korps Perlindungan Perbatasan dari Batalyon 869, formasi HaGalil (91).
Ia tewas setelah Hizbullah meluncurkan serangan ke sebuah pos militer Israel di daerah Malkiya di Galilea Atas.
Menurut surat kabar Israel, Maariv, tentara tersebut tewas dalam insiden yang terjadi kemarin sore, ketika pejuang Hizbullah Lebanon menembakkan mortir ke lokasi tentara Israel di perbatasan Lebanon selatan.Hizbullah mengenali posisi tentara Israel dan melepaskan tembakan ke arah mereka, menewaskan satu tentara dan melukai lainnya.Hal ini menjadikan jumlah kematian tentara Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi 615 tentara.
Hizbullah Gelar Operasi Multi Cabang Lawan Israel
Hizbullah melakukan serangkaian serangan gabungan dan terarah terhadap basis militer Israel menggunakan rudal pada Rabu (8/5/2024).
Sirene terdengar di bagian utara Palestina yang diduduki Israel setelah serangan Hizbullah menargetkan pangkalan Hanita dan Admit.
Selain itu, satu tentara Israel tewas dalam serangan Hizbullah di pangkalan militer Malkiya.
Hizbullah menargetkan 8 bangunan yang digunakan sebagai markas tentara Israel di pemukiman Shlomi, Hanita, Al-Manara, Metulla, dan Avivim.
Selain itu, Hizbullah juga menyerang markas Brigade Barat di Yara, wilayah utara Palestina yang diduduki.
Hizbullah meluncurkan sejumlah roket, peluru kendali anti-tank (ATGM), dan rudal anti-tank dalam rangkaian serangan tersebut.
Rangkaian serangan kemarin adalah respon Hizbullah atas serangan Israel pada hari sebelumnya di sebuah desa di Lebanon selatan, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pada Selasa (7/5/2024) lalu, Hizbullah menargetkan pusat pasukan pendudukan di pemukiman Metulla di perbatasan dengan Lebanon, dengan sebuah drone, menewaskan dua tentara Israel.
Sebelumnya pada 8 Oktober 2023, Hizbullah mengumumkan perlawanan terhadap Israel sebagai solidaritas untuk rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.844jiwa dan 78.404 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (9/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel