Amerika Serikat (AS) secara resmi menjatuhkan sanksi kepada beberapa pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, Kamis (1/2/2024).
Para pemukim Israel tersebut dijatuhi sanksi karena menyerang komunitas Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan menuduh mereka merusak stabilitas dan keamanan di Israel dan Palestina.
Sanksi ini diberikan kepada David Chai Chasdai, Einan Tanjil dan Yinon Levi, yang dituduh menyerang dan mengintimidasi warga Palestina.
Selain itu, AS juga memberikan sanksi kepada Shalom Zickerman, yang dituduh menyerang aktivis Israel.
Nantinya, para pemukim Israel ini akan dibekukan asetnya di AS dan membatasi transaksi keuangan dengan mereka.
Tak hanya pemukim Israel di Tepi Barat, menurut laporan, AS juga mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada menteri pemerintah ultranasionalis Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich.
Namun, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pihaknya masih belum memiliki rencana untuk memberikan sanksi terhadap para pejabat Israel.
\”Tidak ada rencana untuk memberikan sanksi kepada pejabat pemerintah Israel saat ini,\” kata Kirby, dikutip dari Al Jazeera.
Gedung Putih juga mengumumkan keputusan baru untuk menghukum pelaku \”kekerasan pemukim ekstremis\” di Tepi Barat.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kekerasan pemukim menimbulkan ancaman besar terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat, Israel, dan kawasan Timur Tengah.
Selain itu, kata Sullivan, juga mengancam keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika.
Perintah eksekutif tersebut bertepatan dengan kunjungan Biden pada hari Kamis ke Michigan, sebuah negara bagian Midwestern yang merupakan rumah bagi komunitas besar Arab Amerika.
Sudah Diberi Peringatan
Presiden AS Joe Biden dan pejabat senior AS berulang kali memberikan peringatan kepada Israel, bahwa mereka harus bertindak untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Biden telah mengangkat masalah ini secara langsung dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, kata seorang pejabat senior, ketika Biden mencari jalan menuju solusi dua negara bagi Israel dan Palestina setelah konflik Gaza berakhir.