Ulah turis Indonesia merusak pohon Sakura di Jepang dan makan lesehan di Jewel Changi, Singapura, menjadi viral dan menuai kecaman di dunia maya.
Pemerintah Indonesia mengingatkan warga agar tidak berperilaku seperti turis asing yang tidak taat aturan ketika berkunjung ke Bali.
Pakar pariwisata dari Universitas Udayana, Nyoman Sukma Arida, menjelaskan dua kejadian yang melibatkan turis Indonesia di luar negeri tersebut bukan persoalan pariwisata semata, melainkan juga persoalan etika WNI ketika berada di “negeri orang“.
Pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, “menyesalkan” kejadian tersebut seraya menegaskan perilaku mereka tak ubahnya turis mancanegara ketika berulah di Bali, yang kerap dikecam publik di Indonesia. Ia mengimbau turis Indonesia di luar negeri menaati norma setempat.
“Kalau kita tidak senang melihat turis asing di Bali yang tidak menghargai nilai-nilai lokal, aturan hukum, lalu lintas, ya orang kita juga jangan seperti itu [di luar negeri],\” kata Niscaya pada Rabu (17/04).
Dia mengingatkan bahwa budaya wisatawan WNI dalam bersikap maupun berperilaku di negara lain akan mencerminkan persepsi orang luar terhadap Indonesia.
“Jadi citranya bisa dibawa oleh kita, jadi kita semua itu menjadi duta pariwisata,” sambungnya.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Suharko, menegaskan seharusnya pemerintah dan komunitas pelancong perlu lebih tegas mengingatkan masyarakat akan tata cara dan berperilaku saat berada di negara lain.
Apa yang terjadi di Jepang dan Singapura?
Dalam rekaman video Instagram yang sudah ditonton 10,5 juta kali, terlihat warga Jepang menunduk di bawah ranting pohon bunga sakura agar tidak merusak bunga-bunga tersebut.
Namun, pada adegan berikutnya, seorang pria tampak menggoyang-goyangkan ranting agar bunga sakura jatuh ke tanah, sementara seorang perempuan muda memegang kamera tampak menikmati jatuhan bunga itu.
\”Yah, jatuh,\” terdengar ucapan dari perekam video yang juga bagian dari rombongan turis tersebut sambil tertawa.
Akun yang mengunggah video tersebut menjelaskan bahwa ia membagikan video tersebut agar dapat menjadi pembelajaran bagi masyrakat.
“Kenapa gue buat video perbandingan gini, agar kita bisa lihat bagaimana masing-masing memperlakukan pohon sakura,” kata Wawan dalam akunnya @kanankiriwow.

By admin