“Anak-anak saya ajak ikut supaya mereka terinspirasi,” tutur Shaan Sethi.
Secara bergantian, kedua anak Sethi – umur 7 dan 9 tahun – diangkat tinggi-tinggi supaya mereka bisa melihat melampaui batas keamanan.
Di jantung Universitas California, Los Angeles (UCLA) – salah satu kampus paling bergengsi di Amerika Serikat – tengah berlangsung unjuk rasa menentang kondisi di Gaza saat ini.
Di seberang pembatas berupa dua baris pagar yang dijaga sekelompok petugas keamanan, sekitar 200 mahasiswa berkemah sejak Kamis (25/04). Poster-poster bertuliskan “Bebaskan Palestina” dan “Hentikan Genosida” terlihat di sana-sini.
Para mahasiswa ini menuntut pihak kampus untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan atau individu-individu yang “diuntungkan” oleh operasi militer Israel di Gaza.
Serangan balasan Israel atas Hamas yang menyerang wilayah selatan Gaza pada 7 Oktober 2023 sejauh ini menewaskan sebanyak lebih dari 34.000 orang Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat.
Serangan tak terduga Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sementara 240 lainnya menjadi sandera.
PBB memperkirakan lebih dari dua juta warga sipil di Gaza terancam bencana kelaparan.
“Area kampus ini biasanya selalu terbuka. Anak-anak kampus berbaring santai di rerumputan atau bercengkerama di sela-sela kelas. Baru kali ini saya melihatnya dipagari dan dijaga ketat petugas keamanan seperti ini,” imbuh Sethi, lulusan Fakultas Ekonomi UCLA beberapa tahun silam, kepada BBC Mundo.
“Makanya saya ingin menunjukkan ini kepada buah hati saya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Anak-anak saya bisa paham betapa terbelahnya negara saat ini,” sambung dia.
Situasi di kampus-kampus mencerminkan ketegangan di AS akibat perang di Timur Tengah. Apa yang terjadi di kampus-kampus juga merefleksikan terbelahnya masyarakat Amerika di tengah dukungan pemerintahnya terhadap Israel – sekutu turun temurun.
Unjuk rasa dan ketegangan yang meningkat
Berbagai unjuk rasa di universitas-universitas AS ihwal perang di Gaza bukanlah sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari belakangan. Demo telah terjadi dengan intensitas yang kurang lebih sama sejak serangan Hamas dan awal operasi militer Israel.
Banyak unjuk rasa mendapat perhatian tajam para legislator Partai Demokrat dan Republik di Capitol Hill – sampai-sampai beberapa pejabat pusat bersaksi di depan Kongres.

By admin