Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kamboja, Handi Musaroni (24) meninggal karena sakit jantung.
Dalam rilis resmi rekan-rekan orang tua Handi yang membuka donasi menyebutkan dia ingin pulang ke Indonesia sejak 16 Agustus. Namun, karena perusahaan tak membayar gaji, dia tak bisa pergi ke mana-mana hingga meninggal.Timor Leste Bersolek Rp185 M untuk Paus sampai Cerita WNI Ikut MisaIbu Handi yang juga pekerja ojek online, Siti Rahma, lantas meminta pemerintah turun tangan memulangkan sang anak.
\”Saya memohon dengan sangat kepada pemerintahan Indonesia dan semua pihak yang terkait agar kiranya berkenan untuk membantu saya memulangkan jenazah anak saya,\” kata Rahma dalam rilis itu.

Menanggapi kejadian itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, berjanji akan membantu kepulangan Handi.
\”KBRI terus berkomunikasi dengan keluarga dan mengupayakan pemulangan sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta sesuai dengan prinsip mengedepankan pihak-pihak yang bertanggung jawab,\” kata Judha dalam rilis resmi, Rabu (11/9).
Judha mengatakan saat ini jenazah masih disimpan di Yim Funeral House.Bukan Lagi Merek Toyota, Paus Fransiskus Naik Ioniq 5 di SingapuraLebih lanjut, Judha menerangkan KBRI Phnom Penh berupaya untuk menelusuri perusahaan tempat Handi bekerja selaku pihak yang harus bertanggung jawab memulangkan jenazah.
Namun hingga saat ini perusahaan tidak dapat dihubungi.

By admin