Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis obstetri dan ginekologiArdiansjah Dara Sjahruddinmengatakan bahwa rutin mengganti celana dalam tiga sampai empat kali sehari dapat meminimalkan kemungkinan munculnya masalah pada area vagina, termasuk di antaranya keputihan.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa,dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, M.Kes, FICSmenyampaikan bahwa vagina hampir selalu tertutup sehingga kondisinya lembab, rentan dihinggapi kuman.
"Jadi ada kuman namanya anaerob, itu adalah kuman yang bertumbuh di tempat yang kurang udara. Artinya apa? Vagina ini harus tidak boleh sering ditutup," katalulusan Universitas Hassanudinitu.
Ia mencontohkan, memakai pembalut atau celana jin ketat dalam waktu lama bisa membuat vaginarentan terinfeksi kuman, sehingga lendir atau cairan bening dikeluarkan sebagai bagian dari mekanisme perlindungan. Keluarnya lendir atau cairan bening ini disebut keputihan.
"Sejatinyagambaran perempuan itu pakai rok, tujuannya seperti itu… Kalau pakai celana longgar, celana kain atau katun, itu agak oke. Jadi, yang paling dasar saja dulu, mengganti pakaian dalam rutin," kata dia.
Dokter Ardiansjah menyarankan perempuan membiasakan diri mengganti celana dalam tiga sampai empat kali sehari guna mencegah munculnya masalah di area vagina.
Dalam hal ini, celana dalam berbahan katun atau bahan lain yang cepat menyerap keringat lebih disarankan.
"Jadi, kalau misal sedang pipis waktu makan siang, cebok, langsung ganti celana dalam yang baru. Nanti, pulang ganti lagi yang baru," kata Ardiansjah.