Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman turut menanggapi fenomena munculnya akun @aniesbuble atau Anies Bubble di media sosial X (dulu Twitter) yang kini ramai menarik perhatian publik.
Pasalnya kini fenomena Anies Bubble kian ramai di media sosial bahkan disebut-sebut telah menggeser tren Prabowo Gemoy.
Wahid menilai tren Prabowo Gemoy memang marak di media sosial, tapi hanya dari aspek hiburannya saja.
Selain itu, pesan untuk memasukan nilai rasionalitas, serta eskplorasi program dan gagasan tidak bisa didapatkan dari tren Prabowo Gemoy tersebut.
“Kemarin sempat marak joget gemoy, tapi nampaknya relatif pada aspek hiburan saja. Tontonan dan hiburannya dapat, tetapi message untuk memasukan nilai rasionalitas, mengeksplorasi program dan gagasan itu tidak dapat,” kata Wahid dilansir WartakotaLive.com, Jumat (5/1/2024).
Lebih lanjut Wahid menuturkan, tren gemoy ini hanya muncul sesaat saja.Berbeda dengan fenomena Anies Bubble yang bergulir lebih kencang.
Tak menutup kemungkinan munculnya Anies Bubble ini bisa membuat pemilih paslon lain berpaling dan memilih Anies.
“Kalau kita bandingkan dengan gemoy, ramainya hanya sesaat. Kalau @AniesBubble nampaknya bergulir lebih kencang.\”
\”Ini tidak hanya meyakinkan pemilih tapi juga bisa menggeser pemilih yang tadinya mau memilih pasangan 03 atau 02 misalnya, bisa bergeser,” jelas Wahid.
Diketahui akun @aniesbuble ini berisi informasi terkait calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan.
Tidak seperti akun pendukung biasa, akun tersebut dikemas dengan gaya layaknya penggemar Kpop yang tengah mempromosikan idolanya.
\”For indonesia’s future. @aniesbaswedan\’s archive,\” tertulis dalam bio akun @aniesbubble.Akun @aniesbubble ini juga kerap kali mengunggah video potongan siaran langsung atau Live yang dilakukan Anies Baswedan di media sosial TikTok.