Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menjelaskan soal kebiasaan barunya yang kini kerap tampil secara langsung di aplikasi TikTok.
Anies menggunakan TikTok untuk berkampanye di media sosial.
Dia sempat menceritakan awal mula ide itu muncul.
\”Saya sebetulnya ketika memulai itu ya, mulai biasa aja, saya juga sendirian itu mulainya enggak ada yang nemani sama sekali. Malah saya sempat kebingungan ketika di ujung. Engfak ada yang dampingi, enggak ada persiapan khusus,\” kata Anies kepada wartawan, Senin (1/1/2024).
Anies mengaku akan terus melanjutkan kampanye di aplikasi tersebut.
Menurut Eks Gubernur DKI Jakarta itu, cara berkampanye di live TikTok lebih efektif untuk menampilkan gagasan dan pemikiran.
Dia mengatakan cara itu tidak bisa digunakan melalui baliho atau poster kampanye.
\”Keputusan itu harus mengandalkan pada ideologi, keputusan itu harus mengandalkan pada gagasan, keputusan mengandalkan pada pengalaman, pada prinsip,\” kata dia.
\”Itu semua terlihat kalau dialog, tapi kalau pasang baliho tidak terlihat itu. Kalau pasang poster tidak terlihat,\” tandasnya.
Diketahui, dalam perjalanan daratnya di beberapa lokasi di Jawa Timur, Kamis malam 28 Desember 2023, Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyempatkan diri live TikTok dan menerima sejumlah pertanyaan dari netizen serta kaum muda.
Berbagai bahasan ringan dan pesan Capres Anies yang dekat dengan keseharian anak muda disampaikan, mulai dari jangan takut gagal, skripsi, soal pengalaman baru bahkan hingga Anies yang menanyakan bagaimana cara mematikan live TikTok disambut hangat netizen.
Dalam live TikTok bertitelkan “Temani Saya di Jalan” sekitar pukul 22.00 malam itu dan berdurasi sekitar 27 menit itu, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mendapatkan viewers 302.700 ribuan lebih warganet.
Salah satunya, menurut Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini, kegagalan tidak masalah, karena yang lebih berbahaya itu adalah berhasil, tetapi dengan target yang lebih rendah. “Jadi kadang-kadang tidak berhasil meraih yang direncanakan, tidak apa-apa. Yang lebih berbahaya itu berhasil, tetapi rencana terlalu rendah,” ucapnya.