Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, berdiskusi dengan ribuan mahasiswa se-Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam acara Diskusi dan Kalibrasi di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Dalam diskusi tersebut, Anies membicarakan mengenai orang dalam (ordal) hingga menjelaskan mengenai pembangunan 40 kota setara Jakarta.
Terkait maraknya praktik ordal di lembaga pendidikan yang dinilai merugikan orang-orang yang sebenarnya berprestasi sehingga menjadi terkendala, Anies berkomitmen akan membuat sistem rekrutmen di lembaga pendidikan nanti.
Sistem rekrutmen di lembaga pendidikan itu adalah meritrokatik dengan proses yang transparan, sehingga bisa diketahui oleh publik.
\”Salah satu cara menjaga agar siswa yang berprestasi mendapat kesempatan adalah dengan mentransparankan prosesnya,\” ungkap Anies, Minggu.
Sistem tersebut, kata Anies, pernah ia terapkan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.Di mana, saat penerimaan siswa baru dibuka, semua orang bisa melihat informasi mengenai si pendaftar. Mulai dari nilai hingga asal daerahnya.
Sehingga, hal itu akan meniminalisir terjadinya praktik ordal karena masyarakat juga bisa melihat jika ada siswa yang semestinya tidak sesuai kriteria, maka mereka bisa memprotesnya.
\”Yang mengawasi siapa? Seluruh rakyat. Jadi sistem meritokrasi atau transparansi itu bisa menjaga kesempatan untuk orang-orang berprestasi,\” tutupnya.
Anies Sebut Paslon Nomor Urut 1 akan Selalu Terbuka dengan Sebuah Gagasan

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) – Anies Baswedan diskusi dengan mahasiswa se-Jawa Tengah dan Yogyakarta, bahas soal praktik orang dalam dan jelaskan pembangunan 40 kota setara Jakarta. (KPU)

Dalam acara yang sama, Anies juga memaparkan dirinya dan cawapres pendampingnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, akan selalu terbuka dengan sebuah gagasan.
Anies menilai, memiliki sebuah sikap terbuka pada sebuah gagasan merupakan poin terpenting dalam membangun kehidupan demokrasi yang sehat di Indonesia.
\”Demokrasi yang memberikan ruang atas gagasan dan atas gagasan untuk diasah, sehingga gagasan yang bergulir menjadi kebijakan adalah gagasan yang sudah diperdebatkan dengan sehat.\”
\”Karena itu, kami percaya selama masa kampanye ini terbuka untuk berdiskusi soal gagasan,\” ujar Anies.
Menurut Anies, di balik sebuah karya terdapat suatu gagasan yang menjadi esensi.

By admin