TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon nomor urut 2 Ganjar Pranowo menyoroti pertanyaan Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menggunakan akronim dan istilah sulit dalam Debat Pilpre 2024.
Gibran melontarkan pertanyaan State of the Global Islamic Economy atau SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Pertanyaan Gibran yang hanya menggunakan akronim atau singkatan kata, sempat membuat Muhaimin harus bertanya balik soal singkatan dari SGIE.
Hingga akhirnya Gibran menjelaskannya dan Cak Imin pun menjawabnya panjang lebar.
Sementara kepada Mahfud MD, Gibran menanyakan soal regulasi untuk carbon capture and storage.
Mahfud MD pun menjelaskan tentang proses pembuatan regulasi tanpa menyinggung apa itu carbon capture and storage.
Dilansir dari kompas.com, carbon capture and storage atau CCS merupakan proses penangkapan, pengangkutan dan penyimpanan emisi gas rumah kaca atau karbon dioksida dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil, industri padat energi, dan ladang gas.
Nantinya, emisi gas rumah kaca ini akan diproses dengan cara menyuntikkan kembali gas yang ditangkap tersebut jauh ke dalam tanah sehingga tidak memasuki atmosfer Bumi.
Setelah pertanyaan disorot banyak pihak dan dinilai sebagai pertanyaan jebakan kepada lawan debat, Gibran membantah bila dirinya sengaja menggunakan istilah sulit.
Menurutnya, istilah yang digunakan untuk bertanya kepada Cak Imin dan Mahfud MD saat debat bukanlah kata-kata yang sulit.
\”Tidak ada kata-kata sulit,\” ujar Gibran saat ditemui usai blusukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023).
Gibran pun menyebut akronim yang ditanyakan saat debat kemarin adalah istilah yang biasa dipakai di dunia investasi.
\”Itu istilah biasa dalam investasi ya,\” katanya.
Respons Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Sikapi Pertanyaan Gibran
Terpisah, Ganjar Pranowo menanggapi santai soal penampilan Gibran yang bertanya menggunakan akronim dalam debat Pilpres 2024.