Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut pasangan AMIN bakal melakukan evaluasi total Undang-undang (UU) Cipta Kerja jika terpilih pada Pilpres 2024.
\”Memang omnibus law ini dibuat dalam waktu terlalu singkat. Tidak semua terekam dengan baik. Dan memang harapannya omnibus law itu mempermudah industri, lalu membuat industri padat karya, terbukanya lapangan kerja,\” ujar Cak Imin dalam acara \”Slepet Imin\” di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
Dia menilai aturan yang disusun dari proses omnibus law tersebut membuat buruh menjadi korban.
\”Tapi kita lupa bahwa ternyata tidak semudah yang kita kira. Malah buruh jadi korban dari proses kontrak kerja yang tak pasti. (Jika) Anies-Muhaimin menang, Insya Allah kita evaluasi total omnibus law (UU Cipta Kerja) untuk kepentingan pekerja kita,\” kata dia.

Cak Imin juga mengaku mendapat banyak aspirasi soal UU Cipta Kerja.
Khususnya mengenai sejumlah pasal di UU Cipta Kerja yang tidak memberikan kesempatan luas bagi tenaga kerja.
Bicara Hak Buruh
Sebelumnya, Cak Imin juga berbicara soal Omnibus Law atau Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) ketika menggelar dialog dengan kaum buruh, Senin (18/12/2023) lalu.
Acara bersama kaum buruh yang bertajuk \’Titip Gus!\’ itu dilaksanakan di Gedung Juang, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam acara tersebut, Cak Imin menyebut UU Ciptaker sebagai undang-undang horor.
\”Undang-undang horor, karena disahkan di malam jumat ketika kalian pada tidur, nanti InsyaAllah kalau AMIN (Anies-Muhaimin) menang tidak ada lagi, undang-undang harus dibuat di siang bolong dan semua harus terlibat,\” jelasnya dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia kemudian menyebut jika Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menang di Pilpres 2024 nanti, berbagai undang-undang akan dikaji ulang demi mewujudkan keadilan.
\”Semua hal undang-undang kita revisi agar terwujud keadilan,\” tegasnya.

By admin