Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memilih mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Pilpres 2024.
Politikus PDIP itu mengungkapkan, langkah yang diambilnya itu sempat dicibir.
Ahok mengaku sempat dituding bodoh lantaran memutuskan mengikuti Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi),
Terlebih, anak-anaknya juga masih kecil sehingga membutuhkan banyak biaya.
Di sisi lain, Ahok diketahui juga bisa mendapatkan bonus yang besar dari keuntungan yang berhasil dicapai PT Pertamina.
\”Orang bilang saya ini goblok ikut Megawati. Ngapain ikut nenek-nenek katanya. Kalau mau ikut, ikut pemenang dong, presiden dong, berkuasa toh.\”
\”Jadi apalagi dibilang anak anakmu masih kecil, jangan naif, jangan bodoh. Ini kan teman baik, makanya bagi saya sama seperti Ahokers, saya pun yang bernama Ahok kalau tidak berdiri atas kebenaran, keadilan kejujuran peri kemanusiaan, tidak patut disebut Ahokers,\” kata Ahok di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Meski menerima sentimen negatif itu, Ahok pun tak gentar untuk memutuskan mundur dan membantu kampanye Ganjar-Mahfud.
Ahok menyatakan mundur pada Jumat (2/2/2024) lalu.
Sempat Dilarang Megawati
Langkah besar Ahok ini justru sempat mendapat larangan dari Megawati.

Megawati meminta Ahok tidak mundur dari Komisaris Utama karena ditugaskan menjaga Pertamina.
\”Saya dari pertama sudah mau mundur. Saya lapor sama ibu (Megawati). \’Ibu ini kan sudah Pak Ganjar, sudah pasti nih, saya berarti ikut kampanye bu, kita fight bu, walaupun secara teori kita tidak berkuasa ya.\”
\”Lalu, ibu bilang gini \’jangan, Pak Ahok ditugaskan jaga Pertamina. Jaga pertamina? Oh iya juga ya,\” ujar Ahok.

Akui Keputusannya Sendiri

By admin